Kurikulum Stm (Sains Teknologi Masyarakat)
Kurikulum STM (Sains teknologi masyarakat)
Jalur pendidikan merupakan rujukan keinginan untuk menghasilkan insan yang cakap berpikir kritis, logis, kreatif, inisiatif dan adaptif terhadaap perubahan dan prkembangan zaman. Untuk itu, diharapkan suatu taktik atau pendekatan yang sempurna dalaam pembelajarannya. Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) merupakan salah satu metode pembelajaran yang sanggup menawarkan keinginan untuk membuat insan yang peka terhadap masalah-masalah biologi yang ada di Indonesia dan karakteristik dari pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) itu sendiri. Maka semoga pembelajaran lebih bermakna bagi siswa, dalam arti memliki donasi yang memadai dalam rangka meningkatkan kapasitas life skills siswa, pembelajaran harus dirangcang sedemikian rupa sehingga apa yang dipelajari siswa menyentuh persoalan-persoalan yang berkembang dalam kehidupan sehari-hari. Pada titik inilah pendekatan STM menjadi penting untuk diperhatikan.
A. Pengertian STM
Poedjiadi dalam Fajar (2004) mengemukakan, secara etimologi, kata teknologi berasal dari dua kata bahasa Yunani, yaitu kata techne dan logos. Techne artinya seni (art) atau keterampilan, logos artinya kata-kata yang terorganisasi atau wacana ilmiah yang mempunyai makna. Menurut pernyataan Amien (1992 dalam Fajar 2004), tujuan pendidikan sains kurun 21 antara lain; harus tanggap terhadap kondisi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi masa kini dan masa yang akan tiba dan masalah-masalah sosial yang timbul dari isu-isu sosial.
Sains teknologi masyarakat (STM) yang diterjemahkan dari abreviasi bahasa Inggris STS (Science-technology-society) yaitu sebuah gerakan pembaharuan dalam pendidikan IPA. Pembaharuan ini menjadi penggalan yang penting dalam pengembangan pembelajaran di era kini ini. Pandangan terebut senada dengan pendapat NC State University (2006), bahwa STM merupakan an interdisciplinary field of study that seeks to explore a understand the many ways that science and technology shape culture, values, and institution, and how such factors shape science and technology. STM dengan demikian yaitu sebuah pendekatan yang dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana sains dan teknologi masuk dan merubah proses-proses sosial di masyarakat, dan bagaimana situasi social menghipnotis perkembangan sains dan teknologi.
Sains Teknologi Masyarakat (STM) merupakan terjemahan dari Science Teknologi-Society (STS), yaitu suatu perjuangan untuk menyajikan IPA dengan mempergunakan masalah-masalah didunia nyata. Sains Teknologi Masyarakat yaitu suatu pendekatan yang mencangkup seluruh aspek pendidikan yaitu, topik perkara yang akan dieksplorasi, taktik pembelajaran, penilaian dan persiapan/kinerja guru. Tujuan utama pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) ini yaitu untuk menghasilkan lulusan yang memepunyai bekal pengetahuan yang cukup, sehingga bisa mengambil keputusan wacana masalah-masalah penting dalam masyarakat dan sanggup mengambil tindakan sehubungan dengan keputusan yang di ambilnya.
Menurut Galib, L. M. (2002), bahwa pendekatan sains teknologi masyarakat (STM) yaitu mencar ilmu dan mengajarkan sains dan teknologi dalam konteks pengalaman manusia. Pendekatan sains teknologi masyarakat cocok untuk mengintegrasikan domain konsep, keterampilan proses, kreativitas, sikap, nilai-nilai, penerapan dan keterkaitan antar bidang studi (kurikulum) dalam pembelajaran dan penilaian pendidikan sains. Kaprikornus pendekatan sains teknologi masyarakat (STM) menekankan pada konteks pembelajaran dan beraneka ragam hasil belajar.
Salah satu ciri utama pendekatan Sains Teknologi Masrakat (STM) yaitu mempelajari isi kurikulum dengan bertitik tolak dari masalah-masalah yang dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari yang mengandung komponem ssains dan teknologi. Dengan kata lain, dalam pembelajaran biologi dengan pendekatan STM, siswa berpartisipasi pribadi dan pro-aktif dalam upaya pemecahan masalah-masalah yang sedang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari (Galib, L. M., 2002).
Pendekatan sain teknologi masyarakat (STM) mempunyai karakteristik sebagai berikut: Identifikasi perkara oleh siswa didalam masyarakat yang mempunyai imbas negative, mempergunakan perkara yang ada di dalam masyarakat yang ditemukan siswa yang ada hubungannya dengan ilmu pengetahuan alam sebagai wahana untuk memberikan pokok bahasan, memakai number daya yang terdapat dalam masyarakat baik materi, insan sebagai nara sumber dan informasi ilmiah dan informasi teknologi yang sanggup diterapkan dalam menuntaskan perkara kasatmata di kehidupan sehari-hari. Selain itu, sanggup meningkatkan kesadaran siswa akan adanya imbas milmu pengetahuan alam dan teknologi, memperluas wawasan siswa mengenai ilmu pengetahuan alam lebih dari sesuatu yang perlu dikuasai untuk lulusan ujian tes semata, mengikut sertakan siswa untuk mencari informasi ilmiah dan informasi teknologi yang diterapkan dalam pemecahan perkara kasatmata yang diangkat dari kehidupan sehari-hari.
Jalur pendidikan merupakan rujukan keinginan untuk menghasilkan insan yang cakap berpikir kritis, logis, kreatif, inisiatif dan adaptif terhadaap perubahan dan prkembangan zaman. Untuk itu, diharapkan suatu taktik atau pendekatan yang sempurna dalaam pembelajarannya. Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) merupakan salah satu metode pembelajaran yang sanggup menawarkan keinginan untuk membuat insan yang peka terhadap masalah-masalah biologi yang ada di Indonesia dan karakteristik dari pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) itu sendiri. Maka semoga pembelajaran lebih bermakna bagi siswa, dalam arti memliki donasi yang memadai dalam rangka meningkatkan kapasitas life skills siswa, pembelajaran harus dirangcang sedemikian rupa sehingga apa yang dipelajari siswa menyentuh persoalan-persoalan yang berkembang dalam kehidupan sehari-hari. Pada titik inilah pendekatan STM menjadi penting untuk diperhatikan.
A. Pengertian STM
Poedjiadi dalam Fajar (2004) mengemukakan, secara etimologi, kata teknologi berasal dari dua kata bahasa Yunani, yaitu kata techne dan logos. Techne artinya seni (art) atau keterampilan, logos artinya kata-kata yang terorganisasi atau wacana ilmiah yang mempunyai makna. Menurut pernyataan Amien (1992 dalam Fajar 2004), tujuan pendidikan sains kurun 21 antara lain; harus tanggap terhadap kondisi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi masa kini dan masa yang akan tiba dan masalah-masalah sosial yang timbul dari isu-isu sosial.
Sains teknologi masyarakat (STM) yang diterjemahkan dari abreviasi bahasa Inggris STS (Science-technology-society) yaitu sebuah gerakan pembaharuan dalam pendidikan IPA. Pembaharuan ini menjadi penggalan yang penting dalam pengembangan pembelajaran di era kini ini. Pandangan terebut senada dengan pendapat NC State University (2006), bahwa STM merupakan an interdisciplinary field of study that seeks to explore a understand the many ways that science and technology shape culture, values, and institution, and how such factors shape science and technology. STM dengan demikian yaitu sebuah pendekatan yang dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana sains dan teknologi masuk dan merubah proses-proses sosial di masyarakat, dan bagaimana situasi social menghipnotis perkembangan sains dan teknologi.
Sains Teknologi Masyarakat (STM) merupakan terjemahan dari Science Teknologi-Society (STS), yaitu suatu perjuangan untuk menyajikan IPA dengan mempergunakan masalah-masalah didunia nyata. Sains Teknologi Masyarakat yaitu suatu pendekatan yang mencangkup seluruh aspek pendidikan yaitu, topik perkara yang akan dieksplorasi, taktik pembelajaran, penilaian dan persiapan/kinerja guru. Tujuan utama pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) ini yaitu untuk menghasilkan lulusan yang memepunyai bekal pengetahuan yang cukup, sehingga bisa mengambil keputusan wacana masalah-masalah penting dalam masyarakat dan sanggup mengambil tindakan sehubungan dengan keputusan yang di ambilnya.
Menurut Galib, L. M. (2002), bahwa pendekatan sains teknologi masyarakat (STM) yaitu mencar ilmu dan mengajarkan sains dan teknologi dalam konteks pengalaman manusia. Pendekatan sains teknologi masyarakat cocok untuk mengintegrasikan domain konsep, keterampilan proses, kreativitas, sikap, nilai-nilai, penerapan dan keterkaitan antar bidang studi (kurikulum) dalam pembelajaran dan penilaian pendidikan sains. Kaprikornus pendekatan sains teknologi masyarakat (STM) menekankan pada konteks pembelajaran dan beraneka ragam hasil belajar.
Salah satu ciri utama pendekatan Sains Teknologi Masrakat (STM) yaitu mempelajari isi kurikulum dengan bertitik tolak dari masalah-masalah yang dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari yang mengandung komponem ssains dan teknologi. Dengan kata lain, dalam pembelajaran biologi dengan pendekatan STM, siswa berpartisipasi pribadi dan pro-aktif dalam upaya pemecahan masalah-masalah yang sedang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari (Galib, L. M., 2002).
Pendekatan sain teknologi masyarakat (STM) mempunyai karakteristik sebagai berikut: Identifikasi perkara oleh siswa didalam masyarakat yang mempunyai imbas negative, mempergunakan perkara yang ada di dalam masyarakat yang ditemukan siswa yang ada hubungannya dengan ilmu pengetahuan alam sebagai wahana untuk memberikan pokok bahasan, memakai number daya yang terdapat dalam masyarakat baik materi, insan sebagai nara sumber dan informasi ilmiah dan informasi teknologi yang sanggup diterapkan dalam menuntaskan perkara kasatmata di kehidupan sehari-hari. Selain itu, sanggup meningkatkan kesadaran siswa akan adanya imbas milmu pengetahuan alam dan teknologi, memperluas wawasan siswa mengenai ilmu pengetahuan alam lebih dari sesuatu yang perlu dikuasai untuk lulusan ujian tes semata, mengikut sertakan siswa untuk mencari informasi ilmiah dan informasi teknologi yang diterapkan dalam pemecahan perkara kasatmata yang diangkat dari kehidupan sehari-hari.
Menurut Hadiat (1994), kedudukan pendekatan sains teknologi masyarakat (STM) dalam kurikulum sebagai berikut:
2. Memungkinkan siswa memperoleh akomodasi dalam memahami materi pekajaran.
3. Meningkatkan kebermaknaan pembelajaran IPA bagi siswa.
4. Meningkatkan kemampuan intelektual siswa dan daya piker positif, kritis dan logis.
5. Merupakan materi pengajaran yang utuh antara acara intra dan ekstra kurikuler.
6. Meningkatkan kepedulian siswa terhadap lingkungan dan masyarakat
Pendekatan sains teknologi masyarakat (STM) sesuai dengan salah satu tujuan pembelajaran IPA yaitu terbentuknya sifat ilmiah pada penerima didik, terdapat empat perilaku yang tergolong perilaku ilmiah, yaitu sikap, ingin tahu, berpikir original, berpikir kritis dan tekun. Proses IPA mempunyai kekerabatan yang sangat erat dengan perkembangan kognitif, kreatif dan daya nalar penerima didik (Karso, 1995).
B. Tujuan pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM)
Berdasarkan pengertian STM sebagaimana diungkapkan dibagian sebelumnya, maka sanggup diungkapkan bahwa yang menjadi tujuan pendekatan STM secara umum sebagaiman dungkapkan oleh Rumnsyah (2006) yaitu semoga para penerima didik mempunyai bekal pengetahuan yang cukup sehingga ia bisa mengambil keputusan penting wacana masalah-masalah dalam masyarakat dan sekaligus sanggup mengambil tindakan sehubungan dengan keputusan yang diambilnya.
Menurut Penn state (2006) dan NC State University (2006) bahwa tujuan dari pada STM scara garis besar adalah:
- Peserta didik bisa menghubungkan realitas social dengan topic pembelajaran di dalam kelas.
- Peserta didik bisa memakai banyak sekali jalan/ perspektif untuk mensikapi banyak sekali isu/ situasi yang berkembang di masyarakat menurut pandangan ilmiah.
- Peserta didik bisa mengakibatkan dirinya sebagai warga masyarakat yang mempunyai tanggung jawab social.
Menurut Yager (1996 dalam Fajar 2004), Program STS pada umumnya
mempunyai karakteristik/ciri-ciri sebagai berikut :
1. Identifikasi masalah-masalah setempat yang mempunyai kepentingan
2. dan dampak.
3. Penggunaan sumber daya setempat (manusia, benda, lingkungan)
4. untuk mencari informasi yang sanggup dipakai dalam
5. memecahkan masalah.
6. Keikutsertaan yang aktif dari siswa dalam mencari informasi yang
7. sanggup diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah dalam
8. kehidupan sehari-hari.
9. Perpanjangan mencar ilmu di luar sekolah dan sekolah
10. Fokus kepada imbas sains dan teknologi terhadap siswa
11. Suatu pandangan bahwa isi dari pada sains bukan hanya konsepkonsep
12. saja yang harus dikuasai siswa dalam tes
13. Penekanan pada keterampilan proses dimana siswa dapat
14. memakai dalam memecahkan masalah
15. Penekanan pada kesadaran karir yang berkaitan dengan sains dan teknologi
16. Kesempatan bagi siswa untuk berperan sebagai warga negara dimana ia mencoba untuk memecahkan isu-isu yang telah diidentifikasi
17. Identifikasi bagaimana sains dan teknologi berdampak di masa depan.
18. Kebebasan atau otonomi dalam proses belajar
Kurikulum STM (Sains teknologi masyarakat)
Dari banyak sekali Sumber