Kali Cemara ; Kreatifitas Cowok Pemudi Boyolali
, Boyolali – Kreatifitas perjaka Indonesia patut diacungi jempol. Salah satu wadah berkumpul para perjaka pemudi ialah melalui organisasi karang taruna. Tak hanya dibidang olahraga dan pertanian, tugas karang taruna kini berkembang luas hingga kesektor pariwisata.
Kali Cemara |
Karang Taruna Ristansari, salah satunya. Karang taruna yang berada di wilayah SIMO, Boyolali, melihat peluang disektor pariwisata. Sebagai anak muda, tentu sudah sangat bersahabat dengan yang namanya social media. Ya, perkembangan media yang pesat dan demam isu wisata foto yang semakin menjamur baik diwilayah kecamatan simo maupun diluar simo, menciptakan karang taruna menciptakan daerah wisata baru. Tempat wisata diberi nama Kali Cemara.
Kali Cemara ialah sungai atau sungai Cemoro ialah salah sungai di Kabupaten Boyolali yang melintasi dua Kematan yaitu Simo dan Nogosari dengan panjang 16,3 KM dan debit air 4.485 m3 per detik. Salah satu fatwa sugai tersebut mengalir de Desa Blagung, olah kesannya kami menamakan spot kami dengan Kali Cemara.
Agung Prasetyo, Pembina karang Taruna menuturkan bahwa melihat adanya potensi yang ada di Kedung Tanjung terutama “Buk” yang kini disebut Tanggul Belanda karang taruna ristansari mencoba memberi nilai tambah pada sungai.
Baca : Suku Dayak dan Islam tanggapan Framing Media
Baca : Pemertahanan Bahasa
Baca : Suku Dayak dan Islam tanggapan Framing Media
Baca : Pemertahanan Bahasa
Menurutnya, Pandangan pertama ialah ingin melaksanakan penanaman tanaman holti disepanjang jalan menuju sungai tersebut, tapi seiring dengan perkemabnganya sungai sekitar Kedung Tanjung mulai dibersihkan dan dirapikan sebagai jalan masuk jalan.
“Selanjutnya dibuatlah plang "Kali Cemara" dengan cat warna kuning sebagain insftrastruktur pertama. Tak ingin kalah dengan Kali Biru (salah satu wisata yang berada di Kulon Progo, Yogyakarta, red.), dibuatlah Gardu pandang pertama yang berada disisi barat,” ungkapnya.
Tak hanya hingga disitu, selanjutnya sejumlah tanaman hias mulai di tanam sebagai tamannya. Lebih dari itu keseriusan perjaka ini dibantu dengan semangat warga tanjung sari RT 13 dengan diadakanya kerja bakti perbaikan jalan sehingga jalan sepanjang kompleks Kali Cemara sudah tertata dengan rapi.
Sekarang ini Kali Cemara semakin berbenah dengan hadirnya spot - spot gres ibarat gardu padang kedua, penyewaan lazybag untuk foto diatas sungai. Lebih lanjut lagi kini sudah ada karcis yang untuk parkir yakni hanya Rp. 2.000 per sepeda motor, sedangkan tiket masuknya gratis.
“Terkait untuk menarik minat pengunjung sejauh ini kami memakai sosial media baik FB, IG, Twitter, Youtube, Google+, BBM, dan WA,” tuturnya.
Baca : Mengunjungi Kali Cemara
Baca : Mengunjungi Kali Cemara
Selain Publikasi media social, karang taruna juga memakai media Blog Ristansari dan Kali Cemara, juga bekerja sama dengan banyak sekali pihak. Misalnya berkolaborasi dengan organsiasi atau gerakan yang ada di Boyolali ibarat Simo Sendiko, Kalang Taruna Bhakti Mulia, Karang Taruna Perkab, Tunas Melati, BEM FP UNS, Disporapar Boyolali, dll.
“Lebih dari itu kami juga memperlihatkan kesempatan untuk diadakan program ibarat kemaren ada Camp to Cemara 2017 dan ada pula Kopdar CB. Dan Mungkin masih ada yang lain lagi yang belum dapat kami jelaskan sepenuhnya,”
dari pengalaman Karang Taruna Ristansari petut dicontoh oleh perjaka pemudi diwilayah lain.