Catatan Perjalanan Ki Lebak (Kelas Ide Lebak) Banten
Saya menulis ini sebagai bentuk kerinduan saya akan kelas Inspirasi. Ya, satu kegiatan sosial berdasarkan saya yang melibatkan banyak atau boleh dibilang bermacam-macam profesi. sasaranya yakni siswa sekolah dasar, dimana mereka sedang dan masih mencari jati diri, eh pembentukan diri, karakter, dll.
Ya, dimana cita - cita mulai ditulis lewat pikiran, kata dan dibuktikan dalam perbuatan. ya semua cita cita ini dimulai. lewat KI ini, bermacam-macam profesi mendedikasikan diri melalui wadah ini guna menawarkan pemahaman mengenai bermacam-macam profesi yang mereka geluti. Ya, pengenalan semenjak dini, semenjak usia sekolah, supaya mereka memiliki pandangan cita cita yang luas, tidak terbatas hanya dalam lingkup kecil yang ada dalam pikiran maupun pandangan mata saja.
Kelas Inspirasi Lebak merupakan keempat kalinya saya mengikuti kegiatan ini. Kelas Inspirasi Klaten 1 (KIK 1) pada 2016, Kelas Inspirasi Klaten 2 (KIK 2), Kelas Inspirasi Pacitan 2 (KIP 2), dan Kelas Inspirasi Lebak (KIL). Saya masih awam dan masih pemula jikalau dibanding dengan kaka pelopor di KI yang telah melanglang buana hingga kepelosok negeri tercinta. Mulai dari Pulau Sumatera hingga Papua. KI Traveler, begitu kadang kami menyebutnya.
Apa sih yang didapat dari KI, koq banyak yang ngotot atau bela-belain hingga cuti dan menempuh jarak yang tidak mengecewakan jauh dari tempat tinggalnya menuju lokasi KI? ada yang bilang ikut KI itu nagih, addict dan bikin ketagihan. satu kali ikut KI, maka akan terus terpacu untuk ikut KI dan KI selanjutnya. mungkin hal ini terdorong rasa ingin menyebarkan yang tinggi, hingga terpacu untuk sanggup bergerak, melangkah beriringan bersama dg para relawan yang lain. atau sanggup juga ingin mengenang masa kecil, eh masa SD. atau sanggup jadi jenuh dengan lingkungan kerja, sehingga KI sanggup jadi menjadi tempat utk refreshing. terlepas dari hal-hal tersebut, tentu para relawan tidak sanggup lepas dari tujuan awal ikut KI, yakni menginspirasi dan menawarkan isu mengenai bermacam-macam profesi yang telah mereka geluti kepada siswa SD.
Sebenarnya saya agak ragu untuk mengikuti KIL, disamping jarak tidak mengecewakan jauh dari Jogja dan masih sedang menuntaskan study S2 di UNY pada bidang linguistic aka bahasa. Namun, dibalik itu semua, ada tantangan tersendiri ketika kita sanggup melancong atau berpartisipasi dalam KI yang notabene jauh dari tempat tinggal kita, emang sich akan keluar biaya yang lumayan, tp worth it lah dengan apa yang kita dapat. Pengalaman tak terlupakan dan teman serta jaringan baru, bahkan semangt gres dan relasi. silaturhami juga sanggup termasuk didalamnya. Profesi atau bidang pekerjaan, bermacam-macam profesi saya geluti, mulai dari freelance writer di lpkn.or.id, penerjemah di tukangterjemah.com, dan bisnis lain yang saya rahasiakan. Kalau boleh dibilang, kuliah sembari kerja. Saya sendiri semenjak kuliah sudah aktif dikegiatan kepenulisan dg tergabung dalam organisasi kepenulisan Forum Lingkar Pena dan Pers Mahasiswa. semangat menulis masih sanggup ditorehkan hingga kini, meski kadang naik kadang turun.
Saya berasal dari desa Argamulya, di kecamatan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah (Follow this link to see news about my village). Saya dongeng sedikit ihwal desa saya, profesi dominan didesa kami yaitu petani atau pekebun. Kebun Sawit dan Karet. sebagian yang lain bekerja sbg PNS, karyawan pabrik, dan bidang pekerjaan lainya. Eh iya, saya kini bersama keluarga tengah mengembangkan perjuangan ikan Nila (promosi jual bibit ikan Nila).
Skip Skip Skip
Cerita awal mulai registrasi dan pengumuman ibarat biasa, tidak ada yang asing dan beda. Alasan kenapa ikut KI? Simple answer: Ingin menyebarkan pandangan gres bagaimana pekerjaan sebagai seorang penerjemah itu dan ini lho saya dari pedalaman Kalimantan aja bisa, dan anda, harusnya juga bisa.
Kelas Inspirasi Lebak dilaksanakan di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten pada hari Sabtu tanggal 22 April, 2017. lokasi kecamatan, saya lupa. Namun saya menerima kiprah didaerah SDN 1 Cibadak. SD dengan banyak kejutan. Salah satunya, kaget, ketika apel pagi, melihat ibu guru (bapak gurunya tidak ada), ini serius dan hanya ada 1 laki - laki sbg penjaga sekolah (mudahan ini benar, soalnya saya agak lupa). Kepala sekolah juga perempuan, namun jumlahnya saya kira lebih dari cukup hingga memenuhi kebutuhan guru muatan lokal.
Dikelompok ini, lagi, saya ditunjuk sebagai ketua rombongan, sesudah KIK 2 dan KIP 2. Ada 3 Fasilitator dan semuanya cantik, boleh ga ya dipanggil 3 srikandi (peace teh). 9 Inspirator dan 3 dokumentator yang alhasil bertahan dan sanggup mengikuti kegiatan KIL. sebenarnya, awalnya ada 12 Inspirator dan 4 dokumentator, namun seiring berjalan waktu, aneka macam alasan dan kendala, menciptakan satu persatu kaka relawan mengundurkan diri. Saya juga pernah mengundurkan diri dibeberapa kesempatan KI dengan aneka macam alasan hingga tersisa 4 kesempatan yang berhasil saya ikuti.
Fasilitator (Fasil) ini yang menjadi panitia dan membantu kita sebelum hingga hari H. Membantu menghubungkan dengan pihak sekolah juga. biasanya relawan panitia atau fasilitator atau panitia lokal ini berasal dari kawasan yang mengadakan kegiatan tsb, jikalau berada dilain area, tapi masih memungkinkan untuk ditempuh dan dicapai. Misalnya saja, KI Kapuas Kalteng, banyak panitia yang berasal dari Banjarmasin, ya masih sanggup ditempuh sekitar 2 jam perjalan. itulah pengabdian dan pengabdian tinggi untuk Indonesia, jikalau kamu tanyakan apa yang sudah kami lakukan utk Indonesia, ini yaitu salah satu kiprah kami dalam rangka mempersiapkan generasi Indonesia menuju Indonesia emas.
Inspirator atau relawan pengajar (relpeng), berasal dari bermacam-macam profesi dan wajib izin cuti satu hari pada hari inspirasi. tagline, sehari berbagi, selamanya menginspirasi (semoga ga salah). tugasnya memberikan mengenai bermacam-macam profesi tsb ke siswa mulai dari kelas 1 - 6. syaratnya, setidaknya telah menekuni profesi tsb selama 2 tahun. biasanya, satu relawan sanggup kesempatan masuk kedalam kelas 2 - 3 kali dengan durasi waktu 30 menit. Namun hal ini diubahsuaikan dg kondisi sekolah dan relawan, misal relawan hanya ada 3 orang atau karna jumlah siswa yang kurang, maka dibentuk menjadi 3 kelas saja dan bermacam-macam duduk kasus menarik lain.
Dokumentator (Relawan dokumentator / reldok), terdiri dari fotografer dan videografer. tugasnya mendokumentasikan kegiatan berupa foto dan video. dan lagi, dokumentatornya ini ada 3 orang, cewek semua, sama kayak teh fasil.. 3 srikandi juga ah..hehehe . Mereka ini rela tidak difoto atau kurang fotonya alias sedikit fotonya demi mendokumentasikan kegiatan KI ini. Gambar - gambar yang ada dalam goresan pena ini yaitu hasil karya mereka. salut buat tim dokumentasi.
Keadaan sekolah, ada 197 siswa dengan rombel 6, namun uniknya hanya ada 5 kelas. begini ceritanya, Makara disana ada 5 ruang kelas. Pagi - pagi itu, kelas 1 - 6 masuk jam 07.15. sesudah kelas satu pulang, kemudian dilanjut kelas 2 menempati ruangan yang sama dengan kelas satu. atau boleh dibilang kelas 2 masuk siang. Jam masuk sekolah mulai dari 7.15 - 12.15/12.30.
Rata - Rata pekerjaan wali murid / ortu siswa yaitu buruh dan berpendidikan hanya lulusan SD. Entah apa alasan, hanya sanggup berpikir konkret dan hal tersebut menyiratkan bahwa aktivitas WAJAR 9 tahun mungkin belum berjalan sepenuhnya didaerah tersebut, hingga saya beropini hal ini dibutuhkan kajian ilmiah lebih jauh terhadap implementasi aktivitas WAJAR 9 tahun didaerah ini dan bagaimana tindakan pemerintah terhadap hal tersebut. saya menyesal, kemarin waktu disana saya lupa menanyakan hal tersebut ke guru maupun masyarakat. Namun paling tidak fakta ini sudah saya sampaikan dan sebagai penilaian kita bersama.
udah malam, ngantuk, takut besok sahurnya telat.
Bagaimana keseruan saya melaksanakan drama perjalanan hingga hingga di SDN 1 Cibadak, briefing dan berjalanya kegiatan Inspirasi dan perjalanan sesudah hari Inspirasi dan kembali ke kota gudeg, akan dijelaskan dalam part selanjutnya.
ttd
, S.Pd.I, M.Hum (Gelar kedua masih On going process)
Ya, dimana cita - cita mulai ditulis lewat pikiran, kata dan dibuktikan dalam perbuatan. ya semua cita cita ini dimulai. lewat KI ini, bermacam-macam profesi mendedikasikan diri melalui wadah ini guna menawarkan pemahaman mengenai bermacam-macam profesi yang mereka geluti. Ya, pengenalan semenjak dini, semenjak usia sekolah, supaya mereka memiliki pandangan cita cita yang luas, tidak terbatas hanya dalam lingkup kecil yang ada dalam pikiran maupun pandangan mata saja.
logo KIL |
Kelas Inspirasi Lebak merupakan keempat kalinya saya mengikuti kegiatan ini. Kelas Inspirasi Klaten 1 (KIK 1) pada 2016, Kelas Inspirasi Klaten 2 (KIK 2), Kelas Inspirasi Pacitan 2 (KIP 2), dan Kelas Inspirasi Lebak (KIL). Saya masih awam dan masih pemula jikalau dibanding dengan kaka pelopor di KI yang telah melanglang buana hingga kepelosok negeri tercinta. Mulai dari Pulau Sumatera hingga Papua. KI Traveler, begitu kadang kami menyebutnya.
Apa sih yang didapat dari KI, koq banyak yang ngotot atau bela-belain hingga cuti dan menempuh jarak yang tidak mengecewakan jauh dari tempat tinggalnya menuju lokasi KI? ada yang bilang ikut KI itu nagih, addict dan bikin ketagihan. satu kali ikut KI, maka akan terus terpacu untuk ikut KI dan KI selanjutnya. mungkin hal ini terdorong rasa ingin menyebarkan yang tinggi, hingga terpacu untuk sanggup bergerak, melangkah beriringan bersama dg para relawan yang lain. atau sanggup juga ingin mengenang masa kecil, eh masa SD. atau sanggup jadi jenuh dengan lingkungan kerja, sehingga KI sanggup jadi menjadi tempat utk refreshing. terlepas dari hal-hal tersebut, tentu para relawan tidak sanggup lepas dari tujuan awal ikut KI, yakni menginspirasi dan menawarkan isu mengenai bermacam-macam profesi yang telah mereka geluti kepada siswa SD.
Sebenarnya saya agak ragu untuk mengikuti KIL, disamping jarak tidak mengecewakan jauh dari Jogja dan masih sedang menuntaskan study S2 di UNY pada bidang linguistic aka bahasa. Namun, dibalik itu semua, ada tantangan tersendiri ketika kita sanggup melancong atau berpartisipasi dalam KI yang notabene jauh dari tempat tinggal kita, emang sich akan keluar biaya yang lumayan, tp worth it lah dengan apa yang kita dapat. Pengalaman tak terlupakan dan teman serta jaringan baru, bahkan semangt gres dan relasi. silaturhami juga sanggup termasuk didalamnya. Profesi atau bidang pekerjaan, bermacam-macam profesi saya geluti, mulai dari freelance writer di lpkn.or.id, penerjemah di tukangterjemah.com, dan bisnis lain yang saya rahasiakan. Kalau boleh dibilang, kuliah sembari kerja. Saya sendiri semenjak kuliah sudah aktif dikegiatan kepenulisan dg tergabung dalam organisasi kepenulisan Forum Lingkar Pena dan Pers Mahasiswa. semangat menulis masih sanggup ditorehkan hingga kini, meski kadang naik kadang turun.
Saya berasal dari desa Argamulya, di kecamatan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah (Follow this link to see news about my village). Saya dongeng sedikit ihwal desa saya, profesi dominan didesa kami yaitu petani atau pekebun. Kebun Sawit dan Karet. sebagian yang lain bekerja sbg PNS, karyawan pabrik, dan bidang pekerjaan lainya. Eh iya, saya kini bersama keluarga tengah mengembangkan perjuangan ikan Nila (promosi jual bibit ikan Nila).
Skip Skip Skip
Form Pendaftaran Relawan Pengajar KIL |
Cerita awal mulai registrasi dan pengumuman ibarat biasa, tidak ada yang asing dan beda. Alasan kenapa ikut KI? Simple answer: Ingin menyebarkan pandangan gres bagaimana pekerjaan sebagai seorang penerjemah itu dan ini lho saya dari pedalaman Kalimantan aja bisa, dan anda, harusnya juga bisa.
Kelas Inspirasi Lebak dilaksanakan di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten pada hari Sabtu tanggal 22 April, 2017. lokasi kecamatan, saya lupa. Namun saya menerima kiprah didaerah SDN 1 Cibadak. SD dengan banyak kejutan. Salah satunya, kaget, ketika apel pagi, melihat ibu guru (bapak gurunya tidak ada), ini serius dan hanya ada 1 laki - laki sbg penjaga sekolah (mudahan ini benar, soalnya saya agak lupa). Kepala sekolah juga perempuan, namun jumlahnya saya kira lebih dari cukup hingga memenuhi kebutuhan guru muatan lokal.
Dikelompok ini, lagi, saya ditunjuk sebagai ketua rombongan, sesudah KIK 2 dan KIP 2. Ada 3 Fasilitator dan semuanya cantik, boleh ga ya dipanggil 3 srikandi (peace teh). 9 Inspirator dan 3 dokumentator yang alhasil bertahan dan sanggup mengikuti kegiatan KIL. sebenarnya, awalnya ada 12 Inspirator dan 4 dokumentator, namun seiring berjalan waktu, aneka macam alasan dan kendala, menciptakan satu persatu kaka relawan mengundurkan diri. Saya juga pernah mengundurkan diri dibeberapa kesempatan KI dengan aneka macam alasan hingga tersisa 4 kesempatan yang berhasil saya ikuti.
Fasilitator (Fasil) ini yang menjadi panitia dan membantu kita sebelum hingga hari H. Membantu menghubungkan dengan pihak sekolah juga. biasanya relawan panitia atau fasilitator atau panitia lokal ini berasal dari kawasan yang mengadakan kegiatan tsb, jikalau berada dilain area, tapi masih memungkinkan untuk ditempuh dan dicapai. Misalnya saja, KI Kapuas Kalteng, banyak panitia yang berasal dari Banjarmasin, ya masih sanggup ditempuh sekitar 2 jam perjalan. itulah pengabdian dan pengabdian tinggi untuk Indonesia, jikalau kamu tanyakan apa yang sudah kami lakukan utk Indonesia, ini yaitu salah satu kiprah kami dalam rangka mempersiapkan generasi Indonesia menuju Indonesia emas.
Inspirator atau relawan pengajar (relpeng), berasal dari bermacam-macam profesi dan wajib izin cuti satu hari pada hari inspirasi. tagline, sehari berbagi, selamanya menginspirasi (semoga ga salah). tugasnya memberikan mengenai bermacam-macam profesi tsb ke siswa mulai dari kelas 1 - 6. syaratnya, setidaknya telah menekuni profesi tsb selama 2 tahun. biasanya, satu relawan sanggup kesempatan masuk kedalam kelas 2 - 3 kali dengan durasi waktu 30 menit. Namun hal ini diubahsuaikan dg kondisi sekolah dan relawan, misal relawan hanya ada 3 orang atau karna jumlah siswa yang kurang, maka dibentuk menjadi 3 kelas saja dan bermacam-macam duduk kasus menarik lain.
sewaktu adakan ice breaking (bukan tim perjaka cewek ya) |
Dokumentator (Relawan dokumentator / reldok), terdiri dari fotografer dan videografer. tugasnya mendokumentasikan kegiatan berupa foto dan video. dan lagi, dokumentatornya ini ada 3 orang, cewek semua, sama kayak teh fasil.. 3 srikandi juga ah..hehehe . Mereka ini rela tidak difoto atau kurang fotonya alias sedikit fotonya demi mendokumentasikan kegiatan KI ini. Gambar - gambar yang ada dalam goresan pena ini yaitu hasil karya mereka. salut buat tim dokumentasi.
Keadaan sekolah, ada 197 siswa dengan rombel 6, namun uniknya hanya ada 5 kelas. begini ceritanya, Makara disana ada 5 ruang kelas. Pagi - pagi itu, kelas 1 - 6 masuk jam 07.15. sesudah kelas satu pulang, kemudian dilanjut kelas 2 menempati ruangan yang sama dengan kelas satu. atau boleh dibilang kelas 2 masuk siang. Jam masuk sekolah mulai dari 7.15 - 12.15/12.30.
Bukan vokalis band, tetapi hanya sekedar memberikan sepatah dua patah kata |
Rata - Rata pekerjaan wali murid / ortu siswa yaitu buruh dan berpendidikan hanya lulusan SD. Entah apa alasan, hanya sanggup berpikir konkret dan hal tersebut menyiratkan bahwa aktivitas WAJAR 9 tahun mungkin belum berjalan sepenuhnya didaerah tersebut, hingga saya beropini hal ini dibutuhkan kajian ilmiah lebih jauh terhadap implementasi aktivitas WAJAR 9 tahun didaerah ini dan bagaimana tindakan pemerintah terhadap hal tersebut. saya menyesal, kemarin waktu disana saya lupa menanyakan hal tersebut ke guru maupun masyarakat. Namun paling tidak fakta ini sudah saya sampaikan dan sebagai penilaian kita bersama.
udah malam, ngantuk, takut besok sahurnya telat.
Bagaimana keseruan saya melaksanakan drama perjalanan hingga hingga di SDN 1 Cibadak, briefing dan berjalanya kegiatan Inspirasi dan perjalanan sesudah hari Inspirasi dan kembali ke kota gudeg, akan dijelaskan dalam part selanjutnya.
Yogyakarta, 3 June 2017.
8 Ramdhan 1438 Hijriyah
8 Ramdhan 1438 Hijriyah
ttd
, S.Pd.I, M.Hum (Gelar kedua masih On going process)