Skip to main content

Makalah Media Pembelajaran Pkn

BAB II
PEMBAHASAN

  1. Pengertian Media Pembelajaran PKn
Pengertian media pembelajaran PKn yaitu media yang terpilih dan cocok untuk pembelajaran PKn. Mata pelajaran PKn mempunyai misi membina nilai, moral, dan norma secara utuh bundar dan berkesinambungan.
Tujuan PKn yaitu untuk membentuk tabiat warga negara yang baik, yaitu yang tahu, mau dan sadar akan hak dan kewajibannya Untuk mencapai sasaran dan sasaran tersebut, dalam pelaksanaan pembelajaran dibutuhkan penataan alat, bahan, dan sumber berguru biar sanggup dilihat dan gampang dipakai oleh siswa. Sumber berguru sanggup berupa media cetak, model, gambar-gambar, laporan, dan kliping. Media pembelajaran dalam PKn harus sanggup menstimulus lahirnya proses pembelajaran yang aktif dan kreaktif. Dalam pedoman pelaksanaan kegiatan berguru mengajar PKn, ada beberapa syarat yang harus diperhatikan untuk media PKn, yaitu:
  1. membawakan sesuatu atau sejumlah isi pesan impian
  2. memuat nilai atau moral kontras
  3. diambil dari dunia kehidupan konkret
  4. menarik minat dan perhatian siswa
  5. terjangkau oleh kemampuan berguru siswa
Namun istilah media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari "medium" yang secara harafiah berarti mediator atau pengantar. Banyak pakar wacana media pembelajaran yang menunjukkan batasan wacana pengertian media. Menurut EACT yang dikutip oleh Rohani (1997 : 2) “media yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk proses penyaluran informasi”. Sedangkan pengertian media berdasarkan Djamarah (1995 : 136) yaitu “media yaitu alat bantu apa saja yang sanggup dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran”. Selanjutnya ditegaskan oleh Purnamawati dan Eldarni (2001 : 4) yaitu : “media yaitu segala sesuatu yang sanggup dipakai untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke akseptor sehingga sanggup merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar”.
Media pendidikan merupakan bab integral dari pembelajaran sehingga proses berguru mengajar menjadi lebih bermutu. Karena itu media pendidikan di sebut juga media instruksional. Dengan demikian , media pendidikan mempunyai beberapa nilai mudah atau sanggup berfungsi sebagai berikut :
  1. Media pendidikan sanggup mengatasi perbedaan pengalaman pribadi murid. Misalnya siswa berasal dari golongan bisa mempunyai pengalaman sehari-harinya berbeda dengan golongan kurang mampu. Perbedaan ini sanggup di tanggulangi dengan mempertontonkan film, gambar, tv dan sebagainya.
  2. Media pendidikan sanggup mengatasi batas-batas ruang kelas. Misalnya benda yang di ajarkan terlalu besar atau berat bila di bawa ke ruang kelas untuk diamati secaara langsung. Maka sanggup di tanggulangi dengan film, gambar slidefilm strip dan sebagainya.
  3. Media pendidikan sanggup mengatasi keterbatasan lantaran jarak. Apabila secara eksklusif tidak sanggup di amati lantaran terlalu kecil menyerupai molekul, sel atau atom maka sanggup diatasi dengan model, gambar, dan sebagainya.
  4. Media pendidikan sanggup mengatasi duduk kasus keterbatasan waktu. Apabila secara eksklusif gerakan benda sulit atau tidak sanggup diamati lantaran terlalu lambat atau terlalu cepat, sedangkan gerakan itu menjadi pusat perhatian siswa maka sanggup dipakai film strip dan sebagainya.
  5. Media pendidikan sanggup di gunakan untuk menunjukkan hal-hal atau insiden yang tidak sanggup di ulang kembali atau telah terjadi di masa lampau. Seperti insiden tragedi alam, tiupan angina dan sebagainya maka sanggup di gunakan film, film strip, slide dan sebagainya.
  6. Media pendidikan memungkinkan adanya kontak eksklusif dengan masyarakat atau dengan alam atau lingkungannya. Misalnya dengan mengunjungi suatu tempat.
  7. Media pendidikan menunjukkan kesamaan dalam pengamatan terhadap sesuatu objek.
  8. Media pendidikan sanggup membangkitkan minat dan motivasi belajar.
Jadi, secara umum sanggup disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang sanggup menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada akseptor informasi. Istilah media ini sangat terkenal dalam bidang komunikasi. Proses berguru mengajar pada dasamya juga merupakan proses komunikasi, sehingga media yang dipakai dalam pembelajaran disebut media pembelajaran.

  1. Macam-Macam Media Pembelajaran PKn
Merancang media pembelajaran PKn sangat tergantung dari jenis media yang digunakan. Di bawah ini diulas kembali jenis media yang sanggup digunakan/dikembangkan dalam pembelajaran PKn, yaitu:
  1. hal-hal yang bersifat visual, menyerupai bagan, matriks, gambar, data, dan lain-lain.
  2. hal-hal yang bersifat materiil, menyerupai model-model, benda pola gerak, sikap, dan perilaku, menyerupai simulasi, bermain peran, role playing, cerita, masalah wacana moral.
Berkaitan dengan hal di atas, maka pembelajaran PKn sanggup memakai banyak sekali jenis media yaitu media visual, media audio video atau media berbasis komputer. Namun dari beberapa pilihan media diambil harus bisa memenuhi syarat dan kerakteristik pembelajaran PKn, contohnya bisa mengajak siswa berfikir kritis, dan peka. Hal lain yaitu penerapan suatu media dalam proses berguru mengajar PKn yang tentu saja harus diadaptasi dengan pokok bahasan yang ingin kita sampaikan kepada siswa. Sebagai contoh, pokok bahasan Sumpah Pemuda maka media yang sesuai untuk pokok bahasan tersebut yaitu media video. Media video sanggup menghadirkan citra wacana Tanah air Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau, juga sanggup menayangkan Peta Indonesia. Dengan demikian para siswa di harapkan sanggup memahami pentingnya makna insiden Sumpah Pemuda bagi kemerdekaan Republik Indonesia.
Beberapa media berguru yang sering dipakai untuk pembelajaran PKn antara lain:
  1. koran, majalah , kliping
  2. berita, masalah yang berkait dengan materi pelajaran
  3. model/alat peraga
Secara umum, media pembelajaran sanggup diklasifikasikan menjadi beberapa kalsifikasi jikalau dilihat dari masing-masing segi, diantaranya sebagai berikut.
  1. Dilihat dari sifatnya, media sanggup dibagi menjadi:
  1. Media audio, yaitu media yang hanya sanggup didengar saja, atau media yang hanya mempunyai insur suara, menyerupai radio dan rekaman suara.
  2. Media visual, yaitu media yang hanya daoat dilihat saja, tidak mengandung, unsure suara. Contohnya yaitu film slide, foto, transparansi, lukisan gambar, dan banyak sekali materi yang sanggup dicetak menyerupai media grafis dan lain sebagainya.
  3. Media audiovisual. Yaitu media yang selain sanggup mengandung unsur bunyi juga mengandung unsure gambar yang bias dilihat, contohnya rekaman video, film, slide suara, dan lain sebagainya.
  1. Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dibagi menjadi:
  1. Media yang mempunyai daya input yang luas dan serentak menyerupai radio dann televisi. Melalui media ini siswa sanggup mempelajari hal-hal atau kejadian-kejadian yang actual secara serentak tanpa harus memakai ruangan khusus.
  2. Media yang mempunyai daya input yang terbatas oleh ruang dan waktu menyerupai film slide, film, video, dan lain-lain.
  1. Dilihat dari materi pembuatnya, media dibagi menjadi:
  1. Media sederhana
Media ini materi dasarnya gampang diperoleh dan harganya murah, cara pembuatannya mudah, dan penggunaannya tidak sulit.
  1. Media Kompleks
  2. Media ini yaitu media yang materi alat pembuatannya sulit diperoleh dan mahal harganya, sulit pembuatannya, dan penggunaannya memerlukan keterampilan yang memadai.
Meskipun media banyak ragamnya, namun kenyataannya tidak banyak jenis media yang biasa dipakai oleh guru di sekolah.  Beberapa media yang paling bersahabat dan hampir semua sekolah memanfaatkan yaitu media cetak (buku).  selain itu banyak juga sekolah yang telah memanfaatkan jenis media lain gambar, model, dan Overhead Projector (OHP) dan obyek-obyek nyata.  Sedangkan media lain menyerupai kaset audio, video, VCD, slide (film bingkai), acara pembelajaran komputer masih jarang dipakai meskipun bergotong-royong sudah tidak abnormal lagi bagi sebagian besar guru. 
Anderson (1976) mengelompokkan media menjadi 10 golongan sbb :

No
Golongan Media
Contoh dalam Pembelajaran
I
Audio
Kaset audio, siaran radio, CD, telepon
II
Cetak
Buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar
III
Audio-cetak
Kaset audio yang dilengkapi materi tertulis
IV
Proyeksi visual diam
Overhead transparansi (OHT), Film bingkai (slide)
V
Proyeksi Audio visual diam
Film bingkai (slide) bersuara
VI
Visual gerak
Film bisu
VII

Audio Visual gerak, film gerak bersuara, video/VCD, televisi
VIII
Obyek fisik
Benda nyata, model, specimen
IX
Manusiadan lingkungan
Guru, Pustakawan, Laboran
X
Komputer
CAI (Pembelajaran berbantuan komputer), CBI (Pembelajaran berbasis komputer).

  1. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Memilih media hendaknya tidak dilakukan secara sembarangan. Melainkan didasarkan atas kriteria tertentu. Kesalahan ketika pemilihan, baik pemilihan jenis media maupun pemilihan topik yang dimediakan, akan membawa akhir panjang yang tidak kita inginkan di kemudian hari. Banyak pertanyaan yang harus kita jawab sebelum kita menentukan pilihan media tertentu. Secara umum, kriteria yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran diuraikan sebagai berikut:
  1. Tujuan
Apakah tujuan pembelajaran, atau apa kompetensi yang ingin dicapai? Apakah tujuan itu masuk daerah kognitif, efektif, psikomotor atau kombinasinya? Jenis rangsangan indera apa yang ditekankan: apakah pengelihatan, pendengaran, atau kombinasinya? Jika visual, apakah perlu gerakan atau cukup visual diam? Jawaban atas pertanyaan itu akan mengarahkan kita pada jenis media tertentu, apakah media audio, visual diam, visual gerak dan seterusnya.
  1. Sasaran didik
Siapakah sasaran didik yang akan memakai media? Bagaimana karakteristik mereka, berapa jumlahnya, bagaimana latar belakang sosialnya, apakah ada kelainan, bagaimana motivasi dan minat belajarnya? Dan seterusnya. Apabila kita mengabaikan kriteria ini, maka media yang kita pilih atau kita buat tentu tak akan banyak gunanya. Mengapa? Karena pada hakikatnya sasaran inilah yang akan mengambil manfaat dari media pilihan kkita itu. Oleh lantaran itu, media harus sesuai benar dengan kondisi mereka.
  1. karakteristik media yang bersangkutan
Bagaimana karakteristik media tersebut? Apa kelebihan dan kelemahannya, sesuaikah dengan media yang akan kita pilih itu dengan tujuan yang akan dicapai? Kita tidak akan bisa menentukan media dengan baik jikalau kita tidak mengenal dengan baik karakteristik masing-masing media. Karena kegiatan menentukan intinya yaitu kegiatan membandingkan satu sama lain, mana yang lebih baik dan lebih sesuai dibanding yang lain. Oleh lantaran itu sebelum menentukan jenis media tertentu, pahami dengan baik bagaimana karakteristik media tersebut.
  1. Waktu
Yang dimaksud waktu disini yaitu berapa usang waktu yang diperukan untuk mengadakan atau membuat media yang akan kita pilih, serta berapa usang waktu yang tersedia/ yang kita miliki, cukuplah? Pertanyaan lain yaitu berapa usang waktu yang dibutuhkan untuk menyajikan media tersebut dan berapalamaalokasi waktu yang tersedia dalam proses pembelajaran? Tak ada gunanya kita menentukan media yang baik, tetapi kita tidak cukup waktu untuk mengadakannya. Jangan hingga pula terjadi media yang telah kita buat dengan menyita banyak waktu,tetapi pada ketika dipakai dalam pembelajaran ternyata kita kekurangan waktu.
  1. Biaya
Faktor biaya juga merupakan pertanyaan penentu dalam menentukan media. Bukankah penggunaan media intinya dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran. Apalah artinya kita memakai media, jikalau balasannya pemborosan. Oleh lantaran itu, faktor biaya menjadi kriteria yang harus dipertimbangkan. Berapa biaya yang kita perlukan untuk membuat, membeli, atau menyewa media tersebut? Bisakah kita mengusahakan biaya tersebut,apakah besarnya biaya seimbang dengan tujuan berguru yang hendak dicapai? Tidak memungkinkan tujuan berguru itu tetap sanggup dicapai tanpa memakai media itu adakah alternatif media lain yang lebih murah namun tetap sanggup mencapai tujuan belajar. Media yang mahal belum tentu lbih efektif untuk mencapai tujuan berguru dibanding media sederhana murah.
  1. Ketersediaan
Kemudahan dalam memperoleh media juga menjadi pertimbangan kita. Adakah media yang kita butuhkan itu disekitar kita, disekolah atau di pasaran? Kalau kita harus membuatnya sendiri, adakah kemampuan, awaktu, tenaga dan sarana untuk membuatnya? Kalau semua itu ada, pertanyaan berikutnya tersediakah sarana yang dibutuhkan untuk menyajikannya dikelas?. Misalnya untuk menjelaskan wacana proses terjadinya gerhana matahari memang akan lebih efektif jikalau disajikan melalui media vidio. Namun lantaran disekolah tidak ada aliran listrik atau tidak punya vidio player, maka sudah cukup bila dipakai alat peraga gerhana matahari.
  1. Konteks penggunaan
Konteks penggunaan maksudnya yaitu dalam kondisi dan taktik bagaimana media tersebut akan digunakan. Misalnya: apakah untuk berguru individual, kelompok kecil, kelompok besar atau masal?. Dalam hal ini kta perlu merencanakan taktik pembelajaran secara keseluruhan yang akan kita gunakan dalam proses pembelajaran, sehingga tergambar kapan dan bagaimana konteks penggunaan media tersebut dalam pembelajaran.
  1. Mutu teknis
Kriteria ini terutama untuk memilih/membeli media siap pakai yang telah ada, contohnya acara audio, vidio, grafis atau media cetak lain. Bagaimana mutu teknis media tersebut, apakah viisualnya jelas, menarik dan cocok?. Apakah suaranya lezat dan terperinci didengar?. Jangan hingga hanya lantaran keinginan kita untuk memakai media saja, lantas media yang kurang bermutu kita paksakan penggunaannya. Perlu diingat bahwa jikalau acara media itu hanya menjanjikan sesuatu yang bergotong-royong bisa dilakukan oleh guru dengan lebih baik, maka media itu tidak perlu lagi kita gunakan.
Kriteria lainnya yang sanggup kita gunakan untuk menentukan media pembelajaran yang sempurna mempertimbangkan faktor acces, cost, yechnology. Interactivity, organization, dan novelty (ACTION). Penjelasan dari abreviasi tersebut sebagai berikut:
  1. Acces, artinya media yang dibutuhkan sanggup tersedia, mudah, dan sanggup dimanfaatkan siswa.
  2. Cost, artinya media yang akan dipilih atau digunakan, pembiayaannya sanggup dijangkau.
  3. Technology, artinya media yang akan dipakai apakah teknologinya tersedia dan gampang menggunakannya.
  4. Interactivity, artinya media yang dipilih sanggup memunculkan komunikasi dua arah atau interaktivitas. Sehingga siswa akan terlibat baik secara fisik, intelektual dan mental.
  5. Organization, artinya dalam menentukan media pembelajaran tersebut secara organisatoris mendapat dukungan dari pimpinan sekolah.
  6. Novelty, artinya media yang dipilih tersebut mempunyai nilai kebaruan, sehingga mempunyai daya tarik bagi siswa.
Media-media yang akan dipilih dalam proses pembelajaran juga harus memenuhi syarat-syarat visible,interesting, simple, useful, accurate, legitimate, structure (VISUALS).. klarifikasi dari syarat tersebut yaitu :
  1. Visible atau gampang dilihat, artinya media yang dipakai harus sanggup menunjukkan keterbacaan bagi orang lain yang meluhatnya.
  2. Interesting atau menarik, yaitu media yyang dipakai harus mempunyai nilai kemenarikan. Sehingga yang melihatnya akan tergerak dan mendorong untuk memperhatikan pesan yang disampaikan melalui media tersebut.
  3. Simple atau sederhana, yaitu media yang dipakai juga harus mempunyai nilai kepraktisan dan kesederhanaan, sehingga tidak berakibat pada in-efiensi dalam pembelajaran
  4. Useful atau bermanfaat, yaitu media yang dipakai sanggup bermanfaat dalam pencapaian tujuan pembelajaran yang diharapkan.
  5. Accurate atau benar, yaitu media yang dipilih benar-benar sesuai dengan karakteristik materi atau tujuan pembelajaran. Atau dengan kata lain media tersebut benar-benarvalid dalam pembuatan dan penggunaannya dalam pembelajaran
  6. Legitimate atau sah, masuk nalar artinya media pembelajaran dirancang dan dipakai untuk kepentingan pembelajaran oleh orang atau forum yang berwewenang.
  7. Structure atau terstruktur artinya media pembelajaran baik dalam pembuatanatau penggunaannya merupakan bab tak terpisahkan dari materi yang akan disampaikan melalui media tersebut.

  1. Prinsip-Prinsip Dalam Penggunaan Media Pembelajaran
Dalam proses berguru mengajar seorang guru belum cukup apabila hanya mengetahui kegunaan dan mengetahui penggunaan media pembelajaran, melainkan harus mengetahui dan terampil bagaimana cara menggunakannya. Sehubungan dengan hal itu, ada beberapa prinsip/kriteria penggunaan media yang perlu dipedomani oleh guru dalam proses berguru mengajar.
Dalam pemilihan media untuk kepentingan pengajaran sebaiknya memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut ( Sudjana dan Rivai, 2005: 4 ) :
  1. Ketepatannya dengan tujuan pengajaran; artinya media pengajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan intruksional yang telah ditetapkan.
  2. Dukungan terhadap isi materi pelajaran; artinya materi pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep, dan generalisasi sangat memerlukan pemberian media biar lebih gampang dipahami siswa.
  3. Kemudahan memperoleh media; artinya media yang dibutuhkan gampang diperoleh, setidak-tidaknya gampang dibentuk oleh guru pada waktu mengajar.
  4. Keterampilan guru dalam menggunakannya; artinya apapun jenis media yang dibutuhkan syarat utama yaitu guru sanggup memakai dalam proses pengajaran.
  5. Tersedia waktu untuk menggunakannya; sehingga media tersebut sanggup bermanfaat bagi siswa selama pengajaran berlangsung.
  6. Sesuai dengan taraf berfikir siswa; menentukan media untuk pendidikan dan pengajaran harus sesuai dengan taraf berfikir siswa, sehingga makna yang terkandung di dalamnya sanggup dipahami oleh para siswa.

  1. Tujuan dan Manfaat Media Pembelajaran
  1. Tujuan Media Pembelajaran
Tujuan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran, yaitu sebagai berikut :
  1. mempermudah proses pembelajaran di kelas
  2. meningkatkan efisiensi proses pembelajaran
  3. menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar
  4. membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran
  1. Manfaat Media Pembelajaran
Manfaat media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran yaitu sebagai berikut :
  1. pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar sehingga sanggup menumbuhkan motivasi belajar
  2. bahan pengajaran akan lebih terperinci maknanya, sehingga sanggup lebih di pahami pembelajar, serta memungkinkan pembelajar menguasai tujuan pengajaran dengan baik
  3. metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-semata hanya komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata verbal pengajar, pembelajar tidak bosan, dan pengajar tidak kehabisan tenaga.
  4. pembelajar lebih banyak melaksanakan kegiatan belajar, alasannya yaitu tidak hanya mendengarkan penjelasa dari pengajar saja, tetapi juga kegiatan lain yang dilakukan menyerupai mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lainya.
  1. Manfaat Media pembelajaran bagi pengajar, yaitu:
  1. memberikan pedoman, arah untuk mencapai tujuan
  2. menjelaskan struktur dan urutan pengajarn dengan baik
  3. memberikan kerangka sistematis secara baik.
  4. memudahkan kembali pengajar terhadap materi pembelajaran
  5. membantu kecermatan, ketelitian dalam penyajian dalam pembelajaran.
  6. membangkitkan rasa percaya diri seorang pengajar.
  7. meningkatkan kualitas pembelajaran
  1. Manfaat media pembelajaran bagi pembelajar, yaitu:
  1. meningkatkan motivasi berguru pembelajar
  2. memberikan dan meningkatkan variasi berguru pembelajar
  3. memberikan struktur materi pelajaran
  4. memberikan inti informasi pelajaran
  5. merangsang pembelajar untuk berpikir dan beranalisis.
  6. menciptakan kondisi dan situasi berguru tanpa tekanan.
  7. pelajar sanggup memahami materi pelajaran dengan sistematis yang disajikan pengajar.


BAB III
PENUTUP

  1. Kesimpulan
Pengertian media pembelajaran PKn yaitu media yang terpilih dan cocok untuk pembelajaran PKn. Mata pelajaran PKn mempunyai misi membina nilai, moral, dan norma secara utuh bundar dan berkesinambungan.
Merancang media pembelajaran PKn sangat tergantung dari jenis media yang digunakan. Memilih media hendaknya tidak dilakukan secara sembarangan. Melainkan didasarkan atas kriteria tertentu. Kesalahan ketika pemilihan, baik pemilihan jenis media maupun pemilihan topik yang dimediakan, akan membawa akhir panjang yang tidak kita inginkan di kemudian hari.
Tujuan PKn yaitu untuk membentuk tabiat warga negara yang baik, yaitu yang tahu, mau dan sadar akan hak dan kewajibannya Untuk mencapai sasaran dan sasaran tersebut, dalam pelaksanaan pembelajaran dibutuhkan penataan alat, bahan, dan sumber berguru biar sanggup dilihat dan gampang dipakai oleh siswa.
  1. Saran
Melalui makalah ini kami menyarankan biar pembaca tidak berhenti hingga disini saja menggali ilmu wacana pembelajaran PKn, tentunya mengenai media pembelajaran PKn. Kami berharap biar pembaca terus menggali ilmu dan mengetahui problematika yang terjadi pada pembelajaran khususnya PKn, mengingat tugas pendidik bagi siswa sangatlah dipandang penting untuk perkembangan pendidikan di Negara Indonesia tercinta ini.
Makalah ini masih banyak mempunyai kekurangan dalam hal-hal penyajiannya maka dari itu kita harus lebih ulet berguru biar sanggup menjadi lebih baik lagi.

Segala saran yang bersifat membangun kami sangat menunggunya untuk perbaikan dari makalah ini. Akhir kata kami sampaikan terimakasih atas segala sesuatu yang telah mendukung kami.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar