Review Evangelion 2 You Can (Not) Advance
Chief Director:Hideaki Anno
Director:
Masayuki
Kazuya Tsurumaki
Masayuki
Kazuya Tsurumaki
Script:Hideaki Anno
Storyboard:
Masayuki
Hideaki Anno
Hiroaki Gohda
Shinji Higuchi
Daizen Komatsuda
Soichi Masui
Katsuichi Nakayama
Atsushi Nishigori
Junichi Sato
Masaki Tachibana
Kazuya Tsurumaki
Sayo Yamamoto
Masayuki
Hideaki Anno
Hiroaki Gohda
Shinji Higuchi
Daizen Komatsuda
Soichi Masui
Katsuichi Nakayama
Atsushi Nishigori
Junichi Sato
Masaki Tachibana
Kazuya Tsurumaki
Sayo Yamamoto
Original Character Design:Yoshiyuki Sadamoto
Art Director:
Hiroshi Kato
Tatsuya Kushida
Hiroshi Kato
Tatsuya Kushida
Animation Director:
Takeshi Honda
Hidenori Matsubara
Atsushi Okuda
Shunji Suzuki
Takeshi Honda
Hidenori Matsubara
Atsushi Okuda
Shunji Suzuki
Mechanical design:Ikuto Yamashita
Cgi Director:
Hiroyasu Kobayashi
Daisuke Onizuka
Hiroyasu Kobayashi
Daisuke Onizuka
Director of Photography:Toru Fukushi
Executive producer:
Hideaki Anno
Toshimichi Ootsuk
Hideaki Anno
Toshimichi Ootsuk
Latar Belakang:
Film ini yakni cuilan pertama tetralogi daur ulang dari serial anime Neon Genesis Evangelion (1996). Hideaki Anno kembali berperan sebagai sutradara, bersama dengan studio yg gres saja didirikannya, Studio Khara. Para anggota kru veteran GAINAX yg dahulu mengerjakan serial animenya kembali dilibatkan selain orang-orang baru.
Mengenai judul resminya di Jepang, Jo (序) merupakan istilah gagaku (sejenis musik klasik Jepang). Ia yakni cuilan dari "序,破,急(jo-ha-kyu)" yg kasarnya berarti "awal", "tengah", dan "akhir" yg sering digunakan untuk mendeskripsikan alur pertunjukan tari Noh atau musik klasik Jepang. Dengan demikian film Rebuild 2.0 juga disebut sebagai "Ha" dan Rebuild 3.0 disebut sebagai "Kyu". Sementara Rebuild Final hanya diberi sebuah tanda tanya "?". Patut juga diperhatikan bahwa Evangelion normalnya memakai abjad katakana evanjerion (エヴァンゲリオン), tetapi untuk menuliskan Rebuild ini abjad e (エ) diganti dengan we (ヱ) dan abjad o (オ) diganti dengan wo (ヲ) sehingga menjadi ヱヴァンゲリヲン. Mengapa demikian masih belum ada penjelasannya.
Adaptasi kisah (dari serial ke film) masih tetap menjadi tanggung jawab Anno. Dan ia menyatakan bahwa tetralogi film ini akan menawarkan banyak kejutan: karakter baru, unit EVA yg baru, dan yg terpenting, tamat kisah yg berbeda.
Sinopsis:Setelah terjadinya Second Impact, yg tersisa dari peradaban Jepang hanyalah Tokyo-3, sebuah kota yg terus-menerus diserang oleh makhluk-makhluk raksasa yg sepertinya bertujuan untuk memusnahkan umat insan dan disebut sebagai Angel. Suatu hari, Ikari Shinji yg sudah 8 tahun tak bertemu ayahnya tiba-tiba dikabari semoga ia segera tiba ke markas NERV, organisasi yg dipimpin Ikari Gendou - ayah Shinji, dan dibuat untuk melawan serangan Angel memakai robot raksasa yg diberi nama EVA. Shinji kemudian diharuskan menjadi pilot EVA 01, bekerja sama dengan pilot EVA 00, Rei Ayanami.
Review:
Sesudah lebih dari 1 dekade berlalu semenjak serial anime Neon Genesis Evangelion (NGE) pertama kali ditayangkan. Perasaan kesal saya terhadap kisah NGE waktu itu masih belum hilang. Kesan saya sehabis menonton NGE yakni perasaan bahwa pembuatnya niscaya orang yg sedang depresi berat, dan kenyataannya saya memang tidak salah. Kemudian pada tahun 2006 tiba-tiba Hideaki Anno mengumumkan proyek Rebuild of Evangelion dengan studio barunya. Kali ini ia tampak lebih ceria, hanya sombongnya saja yg mungkin masih belum hilang. Memang, NGE telah berhasil menciptakan revolusi dalam industri anime di jamannya dan mungkin saja Anno ingin mengulangi revolusi tsb atau setidaknya mengingatkan kembali wacana revolusi yg dicetuskan NGE.
Trauma dengan pengalaman NGE menciptakan saya tidak juga menonton film ini walaupun filenya sudah ada di HDD saya. Tapi kemudian datanglah iNAFFF 2008 yg tiba-tiba memasukkan film ini dalam daftar film yg diputar bersama film anime lain, Geddou Senki besutan Studio Ghibli. Hei, ini pertama kalinya ada anime diputar di bioskop Indonesia dengan subtitel! Menurut saya ini yakni momen yg tak boleh dilewatkan. Dan ternyata saya tidak sendirian, film ini yg rencana awalnya hanya diputar 1 kali masing-masing di Jakarta dan Bandung, menjadi 2 kali di Jakarta dan 3 kali di Bandung. Itupun semua tiketnya terjual habis. Pantaslah iNAFFF Audience Award 2008 dianugrahkan kepada film ini sebab antusiasme penontonnya. Luar biasa!
Film pertama ini mengambil kisah dari episode 1-6 NGE. Perbedaan kisah antara 6 episode pertama NGE tsb dengan film ini memang samar, tapi efeknya masih cukup berpengaruh untuk menciptakan saya menyampaikan bahwa film ini berbeda dengan pendahulunya.
Link Download