Bab Ii Perkembangan Adab Profesi
BAB II Perkembangan Etika Profesi
Munculnya etika profesi bahwasanya berasal dari adanya penyimpangan sikap dari penyandang profesi terhadap sistem nilai, norma, hukum ketentuan,yang berlakudalam profesinya. Tidak adanya akad langsung dalam melaksanakan tugas, tidak jujur, tidak bertanggungjawab, tidak berdedikasi, tidak menghargai hak orang lain, tidak adil dan semacamnya. Menurut Bambang (2007:45) mengapa orang menentukan tindakan-tindakan tidak etis yaitu:
a. Orang akan berbuat apa yang paling leluasa bisa diperbuatnya.
b. Orang akan berbuat demi suatu kemenangan.
c. Orang akan selalu mencoba merasionalisme pilihan-pilihannya dengan relativisme.
Prinsip-Prinsip Etika Profesi
Tanggung jawab. Terdapat tanggung jawab yang diemban yakni: terhadap pelaksanaan pekerjaan tersebut dan trhadap hasilnya, terhadap dmpak dari profesi tersebut untuk kehidupan orang lain atau masyarakat pada umumnya.
Keadilan. Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya.
Otonomi. Prinsip ini menuntut biar setiap kaum profesional mempunyai dan diberi kebebasan dalam menjalnkan profesinya.
Sejarah & Perkembangan Etika Profesi IT
Teknologi komputer ditemukan pada masa 1940-an, dan perkembangan teknologi informasi dimulai pada masa tersebut. Perkembangan tersebut dibagi menjadi beberapa tahap :
1. Era 1940 hingga 1950-an
Munculnya etika komputer sebagai sebuah bidang studi dimulai dari pekerjaan professor Norbert Wiener. Selama perang dunia II (awal tahun 1940-an), professor dari MIT ini membantu menyebarkan suatu meriam anti pesawat yang bisa menembak jatuh sebuah pesawat tempur yang melintas diatasnya.
Tantangan universal dari proyek tersebut menjadikan Wiener dan beberapa rekannya harus memperhatikan sisi lain dari perkembangan teknologi, yaitu etika. Pada perkembangannya, penelitian di bidang etika dan teknologi tersebut akibatnya membuat suatu bidang riset gres yang disebut Cybernetics atau The science of information feedback systems. Konsep cyberneticstersebut dikombinasikan dengan itu, membuat Wiener akibatnya menarik beberapa kesimpulan etis ihwal pemanfaatan teknologi yang kini dikenal dengan sebutan teknologi informasi (TI).
2. Era 1960-an
Pertengahan tahun 1960-an, Donn Parker dari SRI International Menlo Park California melaksanakan riset untuk menguji penggunaan komputer yang tidak sah dan tidak sesuai dengan profesionalisme di bidang komputer. Waktu itu Parker memberikan suatu ungkapan yang menjadi titik tolak penelitiannya, yaitu: ”that when people entered the computer center they left their ethics at the door” (Fodor and Bynum, 1992). Ungkapan tersebut menggambarkan bahwa dikala orang-orang masuk komputer, mereka meninggalkan etika mereka di pintu masuk. Lantas ia menerbitkan ”Rules of Ethics in Information Processing” atau peraturan ihwal etika dalam pegolahan informasi. Parker juga dikenal menjadi aktivis instruksi etik profesi bagi profesonal di bidang komputer terutama pada tahun 1968 dikala ia ditunjuk untuk memimpin pengembangan Kode Etik Profesional untukAssociation for Computing Machinery (ACM).
3. Era 1970-an
Era ini bermula dikala tahun 1960, Joseph Wiezenbaum, ilmuwan komputer MIT di Boston, membuat suatu jadwal komputer yang disebut ELIZA. Dalam eksperimennya, ELIZA ia ciptakan sebagai tiruan dari ”Psychoterapist Rogerian” yang melaksanakan wawancara dengan pasien yang akan diobatinya.
Perkembangan komputer masa 1970-an diwarnai dengan karya Walter Manner yang sudah mulai memakai istilah ”computer ethics” untuk mengacu pada bidang investigasi yang berhadapan dengan permasalahan etis yang muncul oleh pemakaian teknologi komputer waktu itu. Maner memperlihatkan suatu kursus eksperimental atas bahan pokok tersebut pada Old Dominion University in Virgina. Tahun 1978, ia mempublikasikan karyanya Starter Kit in Computer Ethics, yang berisi material kurikulum dan pedagogi untuk para pengajar universitas dalam pengembangan pendidikan etika komputer.
4. Era 1980-an
Tahun 1980-an, sejumlah konsekuensi sosial dan teknologi informasi yang etis menjadi gosip publik di Amerika dan Eropa. Hal-hal yang sering dibahas yaitu kejahatan komputer, masalah-masalah yang disebabkan lantaran kegagalan sistem komputer, invasi database komputer dan kasus pengadilan mengenai kepemilikan perangkat lunak.
5. Era 1990-an hingga sekarang
Sepanjang tahun 1990, banyak sekali training gres di universitas, sentra riset, konferensi, jurnal, buku teks dan artikel memperlihatkan suatu keanekaragaman yang luas ihwal topik di bidang komputer.
Etika Berprofesi dalam Bidang Teknologi Informasi di Indonesia
Kode etik dalam suatu profesi berbeda-beda. Hal ini disebabkan perbedaan akhlak istiadat, budaya, dan peranan tenaga andal profesi yang didefinisikan dalam suatu negara tidaklah sama. Di Indonesia, organisasi profesi di bidang komputer yang didirikan semenjak tahun 1974 yang benama Ikatan Profesi Komputer dan Informatika Indonesia (IPKIN), sudah memutuskan instruksi etik yang diubahsuaikan dengan kondisi perkembangan pemakaian teknologi komputer di Indonesia. Kode etik profesi tersebut menyangkut kewajiban pelaku profesi tehadap ilmu pengetahuan dan teknologi, kewajiban pelaku profesi terhadap masyarakat, kewajiban pelaku profesi terhadap sesama pengemban profesi ilmiah, serta kawajiban pelaku profesi terhadap sesama umat insan dan lingkungan hidup.
Munculnya instruksi etik tersebut tentunya memberikan citra adanya tanggung jawab yang tinggi bagi para pengemban profesi bidang komputer untuk menjalankan fungsi dan tugasnya sebagai seorang profesional dengan baik sesuai garis-garis profesionalisme yang ditetapkan.