Skip to main content

Waspadai Mythomania, Si Pembohong Yang Enggak Sadar Telah Berbohong

Mythomania si pembohong - Belakangan ini aneka macam gosip dan info hoaks yang menyebar. Biasanya, kabar hoaks tersebut disebar oleh seseorang atau kelompok untuk tujuan tertentu. Akibatnya, masyarakat yang simpel sekali percaya menjadi rusuh.


 Belakangan ini aneka macam gosip dan info hoaks yang menyebar Waspadai Mythomania, Si Pembohong yang Enggak Sadar Telah Berbohong
Waspadai si pembohong Mythomania via morethancake.org

Seringnya seseorang berbagi kabar bohong ini menjadi suatu fenomena yang harus diwaspadai. Karena, kebohongan yang disebarkan tersebut seolah ibarat kebenaran atau fakta. Bahkan yang parahnya, mereka melakukannya secara tidak sadar bahwa itu ialah suatu kebohongan. Orang yang ibarat itu bisa disebut pembohong patologis atau seorang Mythomania.

Istilah Mythomania pertama kali diperkenalkan oleh seorang psikiater berjulukan Ferdinand Dupre pada tahun 1905. Mythomania ialah kebohongan yang dilakukan oleh seseorang bukan dengan tujuan menipu orang lain, melainkan untuk mendapatkan pengakuan. Mereka menciptakan dirinya sendiri percaya bila kebohongan yang ia bikin ialah nyata. Semakin lama, mereka akan menyebabkan itu sebuah kebiasaan dan karenanya enggak sadar lagi dan percaya bila apa yang mereka sampaikan dan katakan itu sebuah kebenaran. Wah, ancaman banget kan, guys?

Kamu harus bisa membedakan antara Mythomania dengan kebohongan biasa, ya. Yang paling simpel dibedakan adalah, penderita Mythomania sering enggak sadar bila ia sesungguhnya sedang berbohong dan menceritakan khayalan yang ada dalam kepalanya. Biasanya kebohongan yang dilakukan meliputi sikap mereka dan rutinitas sehari-hari.

Mythomania ini bukanlah sebuah penyakit, melainkan serangkaian tanda-tanda penyakit kejiwaan, terutama gangguan kepribadian. Gangguan psikologis ini sering terjadi dan bakal terus berlanjut. Mereka akan melaksanakan kebohongan secara kompulsif dan terkadang tanpa motivasi atau tujuan sama sekali. Kebohongannya juga sering enggak masuk akal.


 Belakangan ini aneka macam gosip dan info hoaks yang menyebar Waspadai Mythomania, Si Pembohong yang Enggak Sadar Telah Berbohong
Ilustrasi Mythomania via timeslive.co.za

Meskipun begitu, enggak semua orang yang berbohong ialah Mythomania, ya. Ada juga orang yang berbohong alasannya ialah punya tujuan tertentu, contohnya alasannya ialah untuk melindungi dirinya dan orang lain. Biasanya ini disebut white lies.
Mythomania ialah kebohongan yang dilakukan oleh seseorang bukan dengan tujuan menipu orang lain, melainkan untuk mendapatkan pengakuan. Mereka menciptakan dirinya sendiri percaya bila kebohongan yang ia bikin ialah nyata. Semakin lama, mereka akan menyebabkan itu sebuah kebiasaan dan karenanya enggak sadar lagi dan percaya bila apa yang mereka sampaikan dan katakan itu sebuah kebenaran.

Jenis-jenis Mythomania


 Belakangan ini aneka macam gosip dan info hoaks yang menyebar Waspadai Mythomania, Si Pembohong yang Enggak Sadar Telah Berbohong
Hidung panjang sebagai simbol kebohongan via telegraph.co.uk

Mythomania sendiri terdiri dari 2 jenis, yakni Vain Mythomania dan Mythomania Menyimpang. Vain Mythomania ialah orang yang melakukannya cenderung berbohong untuk membesar-besarkan sesuatu. Misalnya ibarat kesuksesan, kekayaan, atau perbuatan baik mereka.

Sementara Mythomania Menyimpang ialah orang yang melaksanakan kebohongan yang tujuannya buat menyakiti orang lain. Misalnya tuduhan palsu, ujaran kebencian, atau fitnah. Penyebaran hoaks itu termasuk salah satu pola Mythomania Menyimpang.


Penyebab Mythomania


 Belakangan ini aneka macam gosip dan info hoaks yang menyebar Waspadai Mythomania, Si Pembohong yang Enggak Sadar Telah Berbohong
Kegagalan merupakan penyebab utama Mythomania via mashable.com

Sebenarnya apa sih penyebab Mythomania itu? Salah satu penyebab seseorang itu menderita Mythomania ialah kegagalan-kegagalan yang terjadi dalam kehidupannya. Contohnya ibarat kegagalan dalam sekolah dan pelajaran, masa kecil, duduk perkara keluarga, kisah-kisah sentimentil, kisah percintaan, bahkan kegagalan dalam pekerjaan. Singkatnya, ia ingin melarikan diri dari semua image wacana dirinya sendiri. Karena ia selalu melaksanakan kebohongan, akan berdampak pada kekerabatan sosial dan bisa menyembunyikan beberapa duduk perkara serius.

Sehingga, keadaan itu bikin semakin orang lain mempercayai kebohongannya, semakin ia terbantu buat lepas dari image konkret wacana dirinya yang sulit ia terima itu. Apalagi dengan filosofi bahwa bila sudah berbohong, untuk menutupi kebohongan itu harus melaksanakan kebohongan lainnya, bakal bikin mereka yang menderita Mythomania akan terus menerus berbohong.


 Belakangan ini aneka macam gosip dan info hoaks yang menyebar Waspadai Mythomania, Si Pembohong yang Enggak Sadar Telah Berbohong
Dengan kebohongan, bisa menutupi kegagalan via blogspot.com

Penderita Mythomania ini memiliki tingkat percaya diri yang cenderung rendah. Mereka nggak bisa mendapatkan kenyataan yang ada di hidup mereka, dan mereka nggak bisa mendapatkan diri mereka sendiri. Selain itu, rasa stres yang ditimbulkan dari perjuangan mereka buat menutupi kebohongan yang sudah mereka lakukan sebelumnya juga bisa mendorong mereka untuk terus menerus berbohong.

Mereka yang menderita Mythomania merasa rendah harga dirinya, mengalami ketidakpuasan, butuh kasih sayang dan cinta, dan enggak diterima di lingkungan sosial.


Ciri-ciri Mythomania


 Belakangan ini aneka macam gosip dan info hoaks yang menyebar Waspadai Mythomania, Si Pembohong yang Enggak Sadar Telah Berbohong
Apapun yang diucapkan selalu kebohongan via aconsciousrethink.com

Secara umum, penderita Mythomania ini bisa dikenali dengan ciri-ciri berikut ini.
  1. Suka membesar-besarkan sesuatu.
  2. Enggak pernah mengakui kebohongan.
  3. Menciptakan realitas sendiri untuk dirinya.
  4. Jago memanipulasi.
  5. Bisa menjadi seorang hypochondriac, yaitu orang yang selalu merasa sakit (dibuat-buat) alasannya ialah ingin diperhatikan.
  6. Mempunyai gangguan kepribadian.
  7. Bisa berbohong hanya untuk suatu hal sepele.
  8. Sangat percaya sama apa yang dikatakannya benar, padahal terperinci enggak benar buat orang lain.
  9. Bisa berubah-ubah kisah setiap saat.
  10. Sangat defensif ketika dipertanyakan pernyataanya.
  11. Selalu membesar-besarkan setiap kalimat.
  12. Berbohong ketika sesungguhnya sangat simpel untuk menceritakan kebenaran.
  13. Berbohong buat menerima simpati dan kelihatan baik.
  14. Selalu menerima nilai baik pada pandangan pertama tapi selanjutnya enggak bisa dipercaya.
  15. Sering kontradiktif dengan pernyataan sebelumnya.
  16. Karena mereka enggak menghargai kejujuran, mereka juga enggak menghargai kepercayaan.
  17. Ketahuan bohong berkali-kali.
  18. Selalu menimpali bahwa dirinya lebih baik dari apapun yang kita ceritakan.
  19. Menganggap dirinya legenda.
Kalau kau menemui orang dengan ciri-ciri di atas, fix berarti ia memang Mythomania.


Mythomania mengaku sebagai korban


 Belakangan ini aneka macam gosip dan info hoaks yang menyebar Waspadai Mythomania, Si Pembohong yang Enggak Sadar Telah Berbohong
Mereka mengaku sebagai korban via time.com

Orang yang terkena Mythomania sesungguhnya korban dari ketidakbahagiaan dalam hidupnya, dan korban dari penderitaan yang terus menerus. Dia sesungguhnya enggak bisa mengekspresikan keaslian dirinya sehingga selalu ingin bersembunyi di balik topeng, sesuai dengan ciri-ciri yang disebutkan di atas. Jadi, bila kau menjumpai seseorang yang mengalami Mythomania, jalan terbaik ialah menghindar darinya.


Upaya kesembuhan buat penderita Mythomania


 Belakangan ini aneka macam gosip dan info hoaks yang menyebar Waspadai Mythomania, Si Pembohong yang Enggak Sadar Telah Berbohong
Upaya penyembuhan buat penderita Mythomania via victimserviceselgin.org

Kalau kau mau menolong mereka, caranya enggak usah dengan berusaha mengerti kenapa mereka melaksanakan itu, alasannya ialah akan sia-sia saja. Lebih baik, ajaklah mereka untuk ikut konseling ke psikolog atau psikiater. Mereka bakal mengevaluasi orang tersebut untuk tahu gangguannya separah apa. Karena, banyak pasien yang enggak sadar sama kondisinya. Keluarga dan orang terdekat bisa banget membantu soal riwayat kesehatan.

Setelah itu, terapi kognitif bisa dilakukan. Misalnya ibarat tindakan, latihan, atau kegiatan yang membantu pasien menemukan dari mana sih rasa rendah diri mereka. Mengobati Mythomania tergantung pada seberapa parah kondisinya.

Ini mungkin bisa melelahkan dan perjalanan yang panjang, alasannya ialah melibatkan perubahan persepsi soal realitas yang diyakini sama si penderita Mythomania. Kesabaran, kasih sayang, dukungan, dan keuletan bisa menjadi kunci buat kesembuhan mereka.
Jalan terbaik di dikala kau menjumpai seorang Mythomania, ialah dengan menghindarinya.

Sumber https://www.arimpi.com/
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar