Body Oil Yang Nggak Licin, Nggak Lengket, Dan Nyaman Di Kulit
Beberapa waktu yang lalu, saya sharing-sharing soal body oil di instagram story saya. Dan ternyata banyak banget pertanyaan yang masuk. Terus saya keidean gitu untuk nulis dan jawab semua pertanyaan soal body oil di blog. Biar terdokumentasi, ringkas, dan terang begitu lho. Karena blog ini kan akurat, tajam, dan terpercaya. Iyain aja.
Kaprikornus sudah satu tahun lebih ini saya pakai body oil setiap habis mandi, dan jarang menyentuh body lotion atau body butter lagi. Karena saya ngerasa body oil itu lebih efektif, nyaman, dan praktis. Perlu diketahui juga, pelembap tubuh itu hal wajib yang harus saya pakai tiap habis kena air. Soalnya kulit saya itu mudah kering. Dan jika sudah kering, biasanya bakalan gatel-gatel, muncul ruam, dan lecet. Itulah kenapa di kaki saya banyak bekas lecet. Soale kulit kaki saya memang merupakan penggalan terkering dari seluruh badan. Kalau udah gitu sih nggak lezat banget rasanya, perih. Apalagi jika kena keringet, beuh! Parah nggak enak. Biar nggak lecet-lecet, ya harus dijaga kelembapannya.
Baca juga: Skincare Untuk Kulit Kering dan Sensitif
Kenapa ganti pakai body oil, nggak pakai body lotion lagi?
Jadiii, kulit saya itu nggak mempan sama kebanyakan body lotion yang biasa ada di pasaran. Ya sebut aja deh body lotion yang sanggup dibeli di maret indo atau alpha. Biasanya gres beberapa menit sehabis dioles, kulit saya udah kering lagi. Gimana caranya tahu jika kulit saya mengering? Pertama, jika digaruk keluar guratan putihnya (alias mbekisik). Lama-lama, gatel! Dah, itu aja gejalanya. Kalau dibiarin lama, mlicet.
Kaprikornus pilihan saya dulu ialah body lotion yang formulanya extra thick, menyerupai Jergens, Carmed, Palmer's, dan Bioderma. Atau body butter sekalian, favorit saya The Body Shop Body Butter, itu ampuh. Saya pernah nyobain Viva Body Butter, tapi kentel doang, 10 menit kemudian kulit saya mbekisik lagi. Nah, mengoles dan meratakan lotion atau butter yang teksturnya kuentel itu malesin, beb. Capek gosok-gosoknya dan makan waktu. Belum muales sama lengketnya. Akhirnya saya jadi sering skip deh, dan alhasil kulit saya boleng-boleng sebab bekas luka.
Kaprikornus jadinya saya reko-reko aja pakai oil. Oil ini lezat banget pakainya cepet. Ngeratain ke kulit badannya nggak perlu diguosok suampek ngotot. Gampang banget spreading-nya keseluruh tubuh. Terus juga saya jadi nggak males pakai oil ini ke seluruh tubuh, bukan cuma tangan dan kaki menyerupai jika pakai body lotion. Tapi juga area bahu, perut, pantat, payudara, dll. Kaprikornus terawat semua kulitnya dan mencegah selulit/ kulit jeruk.
Dan jika pakainya bener, body oil ini nggak lengket dan licin sama sekali. Bahkan rasanya nyaris kayak nggak pakai apa-apa, tapi kulit tetep kelihatan halus dan nggak mbekisik.
Gimana sih cara pakai yang bener?
Kalau ala saya sih, saya pakai habis mandi, pas tubuh masih basah, sebelum handukan. Pas tubuh masih berair air gitu, oles aja body oil-nya ke seluruh tubuh. Air ini bikin oil lebih cepat dibaur ke kulit, nggak lengket, dan cepat meresapnya. Kalau udah dioles minyak begitu, tubuh juga terasa nggak sebasah tadinya. Oil-nya juga mungkin terasa "menghilang" gitu. Tapi nggak kok. Oil-nya tetap bekerja melembapkan kulit seharian. Terbukti ya, kulit saya jika digaruk nggak ada gurat putihnya dan nggak terasa gatelen seharian atau semaleman.
Ini sama juga rumusnya jika saya pakai facial oil. Biasanya saya semprot muka dulu pakai face mist, atau pakai toner. Trus pas kulit muka masih basah, facial oil saya tetesin di tangan, gosok-gosok kedua tangan, kemudian tap-tap ke muka.
kulit berair dioles oil. Diemin sebentar juga kering. Atau mau pribadi di-tap handuk juga nggak masalah. |
Habis itu handukan nggak? Ya handukan aja, ditap-tap gitu lho kayak biasanya. Kalau mau didiemin dulu boleh, disambi sikat gigi atau basuh muka misalnya. Tapi pribadi di-tap handuk juga nggak masalah.
Sampai di sini sih, pas di instagram, saya mendapatkan banyak pertanyaan menyebalkan. Menyebalkan sebab belum nyoba tapi udah iyik, "tapi kan, tapi kan... gagal paham deh!" gitu. Ya jika nggak dicoba, gimana mau paham? Gagal aja terus dong. Saya nggak tahu apa yang dikhawatirkan. Handuk saya juga nggak pernah nge-stain minyak gitu kok pakai cara ini. Terus saya juga masih sehat walafiat dengan kulit sehat indah mempesona, paling kelakuan doang yang rusaq.
Saya udah jelasin caranya. Praktekin saja jika mau. Kalau merasa guagal puaham juga nggak ada yang maksa pakai body oil kok. Kasian kaaannn, gagal paham cuma gara-gara beginian. Kaprikornus nggak usah dipikirin saja, dah pakai bodi lonyo kayak biasanya saja!
Takaran minyak sekali pakai, seberapa?
Wah, resah jelasinnya. Saya sih suka pakai buanyak ya, dibanjur gitu :)). Boros pokoknya. Saya kan orangnya lebay. Tapi bekerjsama pakai secukupnya dan senyamannya aja sih. Tenang aja, mau pakai banyak juga, jika digunakan pas tubuh masih basah, nggak akan lengket dan licin kok.
Dipakai malam saja?
Terserah sih. Kalau saya pakai pagi dan malam. Dan jika habis berenang atau keceh. Atau kapanpun saya suka. Soale lezat dan nggak lengket.
Kalau ditumpuk sunblock, berat dong?!
Hmm...saya udah jelasin di atas. Salah satu alasan saya pakai body oil ialah sebab teksturnya ringan, meresap, nyaris kayak nggak pakai apa-apa. Kalau body lotion itu berat, capek nge-blend-nya, dan lengket. Kaprikornus sanggup disimpulkan sendiri lah yaaa..
Rekomendasi body oil dong!
Mustika Ratu Minyak Cendana - Bio Oil - Original Source Vanila & Raspberry body Oil - Milia VCO |
Saya sih nggak banyak coba produk body oil. Bahkan belum pernah nyobain yang mahal menyerupai L'occitane atau Nuxe gitu. Saya sih coba oil merek-merek lokal dan drugstore, yang mudah dicari di pasaran saja. Atau bahkan pakai natural oil kayak EVOO (Extra Virgin Olive Oil) atau VCO (Virgin Coconut Oil), yang memang kebetulan selalu ada di dapur buat materi masakan.
Buat saya, secara fungsi dan kualitas semua oil sama saja sih (meskipun yhua bekerjsama enggak ya. Ada alesannya kan kenapa Argan Oil lebih mahal dari Grapeseed Oil?). Sejauh yang saya coba sih, semua efektif menjaga kelembapan kulit saya di ruangan ber-AC, dari sehabis mandi sore hingga pagi saya berdiri tidur dan mandi lagi. Kaprikornus jika ditanya favorit, ya pertimbangan saya mah soal nggak penting kayak aroma dan kemasan aja.
Current favorite body oil saya sih Mustika Ratu Minyak Cendana. Karena selain harganya murah biyanget, kemasannya juga lucu. Trus terutama nih, aromanya uenaaakk banget. Ini aromanya bukan kayak aroma pak Tommy Soeharto ya. Tapi aroma kayu cendana yang soft, menenangkan, dan agak powdery gitu. Susah dijabarkan lah, pokoknya saya lagi kedanan sama aroma Mustika Ratu Minyak Cendana ini.
All time favorite saya sih Bio Oil. Karena ia tuh tidak mengecewakan ngebantu memudarkan bekas lecet gres di kaki saya. Aromanya juga enak, tipikal aroma manis. Tapi saya ketika ini sedang terkintil-kintil sama si Cendana sih.
Baca juga: Pengalaman Satu Tahun Memakai Bio Oil
Terus jika di Milia VCO ini juga enak. Dia super melembapkan dan aromanya juga lezat kayak biskuit kelapa, bikin laper. Terus sebab ia natural oil, jadi multifungsi deh. Selain untuk body oil, sanggup juga untuk makeup remover, facial oil, adonan untuk DIY scrub, atau untuk masker rambut sebelum keramas. Karena multifungsi, si VCO jadinya yang paling sering saya bawa traveling.
Kalau Original Source jujur saya nggak terlalu suka sih. Yang Raspberry Vanilla ini aromanya saya nggak suka, manis tapi kayak ada kecut-kecutnya khas berry gitu. Entah ya jika Original Source aroma lain, mungkin saya suka, saya belum cobain.
Selain yang saya foto di atas, saya juga pernah nyobain Wardah Olive Oil, Herborist Lavender Massage Oil, dan Gulaco Rub-Rub. Itu bertigaan juga ena berdasarkan saya.
Baca juga: Review Produk-Produk Gulaco
Kalau body oil yang ringan apa ya?
Wah, nggak tahu sih. Sama aja berasanya di kulit saya. Asalkan digunakan pas tubuh masih berair habis mandi, jatuhnya ya ringan-ringan aja, kayak nggak pakai apa-apa gitu. Tapi sebagai referensi, Momon pernah bilang ke saya, jika berdasarkan ia Olive Oil merek Mustika Ratu itu lebih ringan daripada Olive Oil merek Wardah.
Tapi jika berdasarkan saya yha, sama aja sih.
Lho, tak kira itu minyak pijet!
Gini lho, Mbuak! Minyak pijet itu buat mijetin apa? Body, bukan? Terus bentuknya minyak, kan, ya? Bukan kerikil bata? Kaprikornus minyak pijet itu ya namanya body oil. Gitu. Kecuali yang kau punya itu minyak buat mijetin wajan, nah itu gres namanya wajan oil, bukan body oil. Tsk.
Sejauh sanggup digunakan di badan, dan sanggup bekerja melembapkan kulit dengan baik, ya pakai aja. Seperti yang saya bilang, saya bahkan pakai natural oil di dapur kayak EVOO dan VCO kok. Kalau mau pakai baby oil juga bisa. Cuma jika saya sih nggak mau. Soalnya baby oil di rumah saya itu digunakan untuk bersihin kulit Alexa. Alexa ialah seekor kiriks, sepupunya Jimbeam. Saya nggak mau amis saya disama-samain kayak Alexa. Kalau kau mau, ya silahkan.
Kenapa harus terpaku diatur-atur harus pakai ini untuk inu sih jika kita sanggup bereksprimen? Saya juga kadang pakai lipstik buat dijadiin cream blush. Jangan-jangan kau belum pernah pakai cawet buat tutup kepala yha? Kehidupan membosankan semacam apa yang telah kalian jalani? Untung kalian menemukan blog ini!
sumber: brilio.net |
Kalau minyak kayu putih dan minyak tawon? Puanas dan bauknya kayak mbuah-mbuah. Kaprikornus yhua saya muales jika minyak begituan mah! Kamu aja sama pak RT sana pakai minyak tawon.
Bau nggak sih, pakai natural oil kayak EVOO?
Kalau EVOO agak-agak ada amis minyak pas awal oles doang. Setelah itu udah sih, nggak ada bau-bau gila dan mengganggu apapun. Tapi saya sendiri juga jarang pakai EVOO. Lebih pilih minyak lain yang aromanya lebih enak. Kalau tetep mau natural oil, mendingan VCO sebab aromanya lezat kayak biskuit kelapa.
Enaknya pakai oil juga tuh, jika yang ada aromanya, biasanya aromanya soft dan nggak ngganggu orang lain atau ukiran sama parfum. Dan untuk beberapa oil, walau soft, masih cukup menenangkan untuk diendus-endus sendiri di tubuh pas mau bobo (ini contohnya Mustika Ratu Minyak Cendana favorit akuh).
Body oil apakah sanggup digunakan di muka?
Jangan sih, takutnya clog pores dan bikin jerawatan. Terus kalau natural oil, sanggup aja jika cocok digunakan di muka. Tapi ya mohon tes patch dan cari-cari tumpuan dulu, kenali jenis kulit muka sendiri dan abjad oil-nya. Sebagai contoh, ada lho beberapa orang yang nggak cocok pakai VCO, jadi jerawatan dan komedoan gitu, padahal cuma untuk makeup remover. Tapi ada juga yang cocok biyanget digunakan sebagai facial oil dan kulit mukanya jadi glowing dan sehat.
Saran saya sih, jika mau pakai untuk wajah, cari face oil saja. Banyak kok merek-merek skincare Bali atau skincare natural yang ngeluarin facial oil.
Kalau face oil mau digunakan di badan? Terserah lah! Apalagi jika kau orangnya sugih mblegendu. Sebenernya semua produk muka itu ya boleh-boleh aja digunakan di badan. Kamu mau pakai Clinique Moisture Surge atau Avoskin Day Cream ke seluruh body juga boleh kok. Kalau kondusif digunakan di wajah, ya apalagi digunakan di dengkul. Tapi yang kondusif wat dengkulmu, belum tentu kondusif wat raimu. Begitu logikanya. Cuma ya itu, muahal dan buoros!
Jadi, kau sama sekali nggak pakai body lotion atau butter?
Masih kok. Tapi juarang sih, selingan aja dan ya...jarang. Biasanya sih saya beli jika pas termakan ada produk gres yang aromanya enyak atau teksturnya unik begitu. Atau lagi pengen yang satu set sama parfum yang saya beli supaya baunya awet. Kayak kini saya lagi pengen nyobain The Body Shop Body Yoghurt yang terbaru itu.
Terus cara pakai body lotion-nya, ya tergantung abjad produknya. Kalau body lotion-nya sudah cukup thick dan melembapkan, ya saya pakai single use. Tapi jika body lotion-nya nggak melembapkan (biasanya jika pas pakai body lotion sepaket sama parfum), saya tetep pakai body oil dulu kayak yang saya jelasin di atas, kemudian gres ditumpuk pakai body lotion-nya.
Kalau mau, pakai body oil dicampur sama body lotion juga bisa. Campurkan aja di telapak tangan, kemudian oles dan ratakan ke seluruh tubuh. Ini juga efektif melembapkan kulit tubuh kok. Cuma saya udah kayak otomatis pakai body oil setiap selesai mandi je. Kayak sudah sepaket sama ritual mandi saya aja. Kaprikornus ya saya pakai body oil di kamar mandi, kemudian jika pas mau ya tumpuk pakai body lotion pas di kamar.
Update pertanyaan perhiasan dari netizen.
Apakah body oil bisa bikin kulit tan jika digunakan siang-siang?
Saya udah pakai body oil ini setahun lebih, pakainya pagi sore siang malam. Tapi kulit saya ya segini-segini aja. Nggak bakalan menggelap jika saya nggak berenang atau berjemur di pantai seharian gitu. Tapi ya ini nggak sanggup dijadikan patokan. Mungkin kulit saya ialah tipe yang sulit menggelap. Saya sendiri sih rutin ke pantai, supaya kulit saya agak tanned dan penampakan nggak pucet-pucet amat.
Kalau dari balasan netizen, di DM instagram saya, ada yang jawab:
Update pertanyaan perhiasan dari netizen.
Apakah body oil bisa bikin kulit tan jika digunakan siang-siang?
Saya udah pakai body oil ini setahun lebih, pakainya pagi sore siang malam. Tapi kulit saya ya segini-segini aja. Nggak bakalan menggelap jika saya nggak berenang atau berjemur di pantai seharian gitu. Tapi ya ini nggak sanggup dijadikan patokan. Mungkin kulit saya ialah tipe yang sulit menggelap. Saya sendiri sih rutin ke pantai, supaya kulit saya agak tanned dan penampakan nggak pucet-pucet amat.
Kalau dari balasan netizen, di DM instagram saya, ada yang jawab:
- Bisa. Makanya pemakaian body oil itu malam aja. Atau jika mau pakai siang harus ditumpuk pakai sunblock jika nggak mau kulit menggelap.
- Minyak tertentu yang memang produk tanning atau VCO saja. VCO itu cepet oxidise dan bikin kulit menggelap. Kalau minyak lain kayak Bio Oil atau olive oil mah nggak papa.
Saya nggak tau mana yang bener. Soale ya itu tadi, saya juga suka pakai VCO siang-siang dan kulit saya nggak menggelap.
Udah. Itu aja. Saya nggak inget ada pertanyaan apa lagi ya? Cuma ini yang saya ingat. Intinya cobalah dulu barang seminggu sebelum merasa gagal paham. Atau jika nggak sreg dengan cara menggunakan minyak di sekujur body ini, ya nggak usah diikuti. Ini kan cuma cara saya saja untuk deal dengan kemalasan saya menggunakan body lotion, tapi tetep pengen dapet kulit yang kelihatan sehat dan mulus ala sosialita yang hobi perawatan pakai krim tubuh cem-macem.