Skip to main content

Peralatan Masak Tradisional Khas Suku Dayak, Kalteng


Sebelum adanya kompor gas maupun kompor minyak, tungku banyak dipakai oleh ibu – ibu untuk memasak. Penamaan tiap tungku pun berbeda. Namun, peralatan memasak atau peralatan masak tradisional ini sudah jarang ditemui.

Berdasarkan KBBI, tung·ku [1] n berarti 1 watu dsb yg dipasang untuk perapian (dapur); 2 daerah referensi periuk dsb waktu memasak; 3 dapur (perapian) terbuat dr baja dsb untuk menjerangkan atau memasak sesuatu; watu tungku.

Anglo, begitu dikenal tungku secara umum. Anglo berarti perapian (dapur) kecil dng arang sbg materi bakarnya;. Anglo listrik Tek tungku listrik yg terbuat dr keramik (KBBI).


Panggitang, alat tradisional memasak suku Dayak.
sumber: YouTube
Tahukah anda bahwa masyarakat Dayak juga memiliki peralatan masak tradisional? Menurut sumber, masyarakat Dayak di desa pedalaman masih ada yang memakai peralatan dan cara tradisional ini lho.


Panggitang, begitu nama peralatan masak tradisional khas suku dayak. Panggitang, atau perapian yang terdiri dari tungku, katip atau penjepit, dan pasiung. Bahan bakar bersumber dari Kayu bakar. Simak klarifikasi dibawah ini.

Tungku terbuat dari besi memanjang yang berfungsi untuk meletakkan alat memasak, misal wajan penggorengan, panci, dll. Bagian atas tungku dibentuk langit – langit yang berfungsi sebagai daerah menaruh kayu bakar. Dibagian bawah tungku dilapisi tanah yang sudah dipadatkan. Semakin sering digunakan, maka tanah tersebut akan semakin berpengaruh dan keras.

Selanjutnya ada Katip atau alat penjepit. Katip terbuat dari bambu dan mirip penjepit. Fungsinya sebagai alat penjepit atau memegang peralatan yang panas dan menghindari tangan dari buring. Buring berarti noda hitam dari arang.

Bagian terakhir dan tidak kalah pentingnya ada Pasiung. Pasiung terbuat dari bambu panjang atau sedang tergantung selera. Fungsinya, untuk meniup api biar tetap menyala lewat lubang bambu tersebut, supaya ada jarak antara api dan yang memasak.

Nah, karna materi bakar utamanya yaitu kayu, maka Panggitang akan menghasilkan 2 hal; bubuk hasil bakaran dan asap. Jika melihat asap di bab dapur rumah, dapat jadi mereka sedang memasak.

Selain itu, panggitang juga menghasilkan abu. Banyaknya bubuk tergantung dari seberapa sering memasak. Jika sudah penuh, bubuk akan dikeluarkan. Biasanya seminggu sekali atau tergantung kebutuhan.

Apakah anda ingin memakai dan mencicipi kuliner yang dimasak memakai panggitang? Lihat videonya di link berikut.



Tag: perihal kalteng, alat masak tradisional dayak, alat masak tradisional khas kalteng, alat masak tradisional khas dayak, panggitang.

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar