Skip to main content

Cara Mengatasi Duduk Kasus Ketidakcocokan Di Awal Pernikahan


Awal pernikahan; 5 tahun pertama ijab kabul ialah masa – masa paling krusial – begitu banyak orang bilang. Katanya, kalau pasangan berhasil melewati fase ini, maka selanjutnya akan lebih gampang dilalui. Alasanya, pada fase ini merupakan fase penyesuaian terhadap kenyataan yang dihadapi yang mungkin sebelumnya tidak pernah terpikirkan. Misalnya saja, menemukan abjad pasangan yang dibenci oleh kita, masalah urusan pekerjaan rumah tangga, dan masalah lainya.

Bagi kau pengantin baru, mengenali pasangan dari banyak sekali sisi merupakan suatu keharusan. Lalu, bagaimana kalau kau sebagai pengantin gres menemukan adanya ketidakcocokan dengan pasangan kamu? Apakah kau akan mundur atau bertahan? Berikut ialah tips mengatasi masalah ketidakcocokan di awal pernikahan!



Dikutip dan disesuaikan dari buku sayap – sayap sakinah karya Afifah Afra dan Riawani Elyta

Tanamkan dalam Pikiran bahwa tidak ada insan yang benar – benar ideal

Pernikahan tidak hanya menyatukan dua insan, akan tetapi dua keluarga. Secara biologi, tidak ada satu manusiapun yang sama, atau identik, bahkan kembar sekalipun tentu mempunyai perbedaan. Misalnya latar belakang, pendidikan, contoh didik orang tua, hobi, dan seterusnya. Yang paling lekat ialah karakter, kebiasaan, dan ego pasangan yang tentu berbeda. Seandainya kalau kau menemukan ketidakcocokan dengan abjad pasangan kau dan kau menginginkan berubah sesuai dengan yang kau inginkan, apakah abjad kita sudah sesuai yang diperlukan pasangan kamu?

Nah, maka kita perlu memandang suatu problem dan perbedaan antara kita dan pasangan dengan bijak dan baik. Alangkah lebih baik kalau kita lebih terbuka mengungkapkan pikiran – pikiran dan perasaan masing – masing. Tujuanya, supaya kita sanggup saling memahami dan mendapatkan serta dijauhkan dari prasangka buruk.
Baca juga:
Kecantikan istri tanggung jawab suamiNikah Nunggu mapan atau nikah untuk mapan?Nikah itu cuma 10% yang enak, 90 % gimana?

Tanamkan dalam pikiran bahwa ijab kabul bukanlah alat uji coba

Pernikahan ialah suatu hal yang serius, bukan main – main. Seiring perjalananya, tentu akan ada watu kerikil yang dihadapi. Solusinya ialah mencari jalan keluar atas masalah tersebut. Bukan sebaliknya, yakni menghindari. Perlu diingat bahwa masalah jangan hingga dipendam dan mengendap tanpa ada penyelesaian.

Kenapa? Karena akan menjadi “bom waktu” yang siap meledak. Dan sanggup jadi kita dan pasangan akan jadi korban dari ledakan “bom waktu” tersebut.

Usahakan tidak melibatkan orang lain dalam menuntaskan masalah. (kecuali kalau kondisinya benar – benar darurat)

Mungkin kita perlu seorang perantara dalam penyelesaian masalah. Nah dalam hal ini, pilihlah pihak yang sempurna dan layak dipercaya.


Baca:


Kerikil, angin puting-beliung dalam ijab kabul niscaya ada. Suka murung niscaya ada. Jangan pribadi mengumbar masalah atau curhat ke sembarang orang. Atau sedikit – sedikit upload di FB, curhat di FB. Hal tersebut sanggup saja malah menambah masalah.

Baiknya kita dan pasangan saling berkomunikasi untuk penyelesaian masalah. Selain untuk penyelesaian masalah, cara ini mempunyai kegunaan untuk menumbuhkan perilaku cukup umur pada kita dan pasangan. Berlatih mengalahkan ego, meningkatkan rasa saling kompromi, ikhlas terhadap abjad pasangan.

Akhirnya, mari sama – sama kita berdoa supaya keluarga dan rumah tangga kita senantiasa dilimpahi rahmat, kebaikan dan keberkahan. Dan, kita sanggup saling menjaga, menutupi, baik itu rahasia, kekurangan dan kelebihan, serta saling melindungi.

tag: masalah keluarga, parenting, tip atasi masalah ketidakcocokan, tip atasi masalah pasangan
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar