Skip to main content

Cowok Pakai Skincare?

 Tadinya saya mau menuliskan topik ini di  Cowok Pakai Skincare?

Tadinya saya mau menuliskan topik ini di Besok Siang, biar sayatu sanggup gaspol julidnya. Kalau di sini kan saya masih harus pencitraan dan jaga cangkem. Tapi ya memang semenjak awal Besok Siang dibuat, kami itu sudah setuju untuk tidak membicarakan hal-hal beauty related di sana. Kaprikornus ya sudah, saya alihkan cangkeman saya kesini. Lagian buat selingan sih ya. Memangnya kalian itu tidak capek dan merasa miskin ya, melihat makeup-makeup mahal saya terus?

Kaprikornus ibarat yang sudah tersirat, blog ini memang tema besarnya yaitu segala sesuatu yang berkaitan dengan perawatan kulit atau skincare, dan memercantik muka secara dekoratif atau makeup. Skincare - makeup - skincare - makeup pokoknya hedon-hedon begitu terus hingga kalian merasa miskin dan papa ketika membacanya. Tema ibarat ini biasanya disebut dengan tema "Kecantikan". Yang anggun itu kan biasanya diidentikkan dengan perempuan. Makanya pembaca blog ini juga kebanyakan, bahkan hampir semua, yaitu perempuan. Dulu kalaupun ada yang laki-laki, biasanya ya pribadi dicap tidak kelaki-lakian oleh netizen. Bukan oleh saya ya. Saya bukan netizen jelata.

Tapi itu dulu. Zaman sekarang, pria sudah mulai sadar akan pentingnya perawatan kulit demi kesehatan dan ketamvvanan yang HQQ. Jadi ketika ini, mulai banyak pembaca pria di blog dan di instagram @sekararumw. Tentunya dengan topik tertentu ya. Biasanya pembaca laki-laki, tidak tertarik membaca mengenai lipstik atau eyeshadow (tapi jikalau tertarik juga tidak apa-apa kok). Meskipun pernah beberapa kali ada pembaca pria yang menanyakan soal lip cream alasannya yaitu ingin memberi kado kejutan untuk istri dan pacarnya.

Kalau zaman dahulu, mungkin informasi mengenai perawatan kulit belum begitu banyak. Jadinya yang pria juga belum banyak yang aware akan hal tersebut. Yang perempuan pun belum sebanyak kini kok, yang paham soal kaidah perawatan kulit yang baik dan benar. Saya ingat betul awal-awal saya ngeblog dulu, teman-teman perempuan di sekitar saya itu ya masih kumus-kumus begitu. Nah, dengan perkembangan tehnologi informasi dan komunikasi yang cukup pesat sekarang-sekarang ini, tentu tambah gampang bagi pria untuk mendapat informasi wacana perawatan kulit. Semua jadi paham, jikalau pakai skincare itu bukan masalah lenjeh atau menor, tapi masalah menjaga kesehatan kulit dan salah satu bentuk self love.

Sebenarnya, yang diberi kulit itu kan bukan hanya perempuan, tapi juga laki-laki. Perempuan punya kulit, pria juga punya kulit. Yang sanggup terkena penyakit kulit, berdaki, berbau, gatal, berjerawat, berminyak, berkomedo, kering, dehidrasi, eksim, sensitif, belang dan berpanu, bukan hanya perempuan. Laki-laki juga. Maka dari itu, baik perempuan dan laki-laki, ya punya hak dan kewajiban yang sama dalam menjaga kulitnya.

Saya sendiri sih suka banget sama pria yang tahu cara merawat diri. Wong jikalau suami saya higienis dan wangi itu saya suka dusel-dusel kok. Males sekali sayatu jikalau lihat pria yang sudahnya mambu, kulitnya busiken, panunen pula. Tidak duselable dan menciptakan nafsu bermain kutek-kutekan merosot tajam. Aseton mana, aseton?

Bahkan, jikalau soal review skincare, current favorit skincare guru lokal saya itu pria lho. Namanya om Danang Wisnuwardhana. Si om dokter gigi ini, jikalau menjelaskan mengenai ingredient dan formula skincare, byuh, ngelothok banget dan bikin saya terkesima. Orangnya baik lagi, nggak pernah nge-gas dan bahasanya selalu sopan dengan sedikit aksen medhok yang seksi. Belum lagi melihat kulit wajah si om yang terlihat bersih, sehat, terawat, dan kempling, menciptakan saya terpelatuck sebagai wanita, tidak mau kalah untuk rajin merawat diri. Saya membayangkan jadi istrinya om Danang itu niscaya senang sekali (iya, dia sudah punya istri dan anak) punya suami yang tamvvan dan rajin merawat diri. Ya jikalau saya sih seneng jikalau suami saya tidak kemproh. Sayangnya suami saya disuruh pakai sunscreen saja susah. Apakah boleh ditukar tambah?

Tapi rupanya memang banyak rupa-rupa warganet itu. Ada yang chill dan terlalu sibuk mengurus dan menyebarkan dirinya sendiri, tapi ya ada juga beberapa yang (( NGGUMUNAN )). Nggumun (heran) jikalau dipendam sendiri sih tidak apa-apa. Tapi kalau nggumun yang berujung mem-bully itu lho yang menciptakan saya yang sebenernya tidak nggumunan ini menjadi ikut nggumun. Like itutuh bukan urusan kamutu wichis nggak ada yang dirugikan dengan pria using skincare wong belinya saja tidak pakai your money, plis lah mind your own business, Bitch! Begitu mungkin teteh-teteh Jaksel mengomentari netizen nggumunan ini.

*catatan: saya luv banget sama teteh-teteh Jaksel.

Buat saya, pria merawat diri  ini nggak ada kaitannya dengan kadar manly-nya, apalagi orientasi sexual-nya. Nggak nyambung gitu lho, beb! Laki-laki jarang mandi sanggup saja nggak doyan pereu, dan sebaliknya. Laki-laki pakai skincare itu wajar. Bukan kelainan. Bukan sesuatu yang perlu di-nggumuni. Yang kelainan dan tidak masuk akal itu jikalau pria suka mukul perempuan. Atau pria yang sudah punya istri tapi main wedhokan ndek luaran. Atau pria yang suka melecehkan perempuan. Itu gres kelainan dan tidak usah jadi pria saja. Eh, tidak usah jadi insan saja, berpulang saja sana kehadirat Tuhan YME!

Zaman tuh sudah berubah. Perkara pria pakai skincare ini cuma sedikiitt dari perubahan yang terjadi alasannya yaitu mengikuti perkembangan zaman. Masih banyak perubahan-perubahan lain, yang mungkin lebih besar dari ini, baik yang sudah terjadi maupun yang akan mengikuti. Kalau mindset kita nggak diubah dan tetep bermental nggumunan, ya kita nggak bakalan kemana-mana. Cuma bakalan jadi orang bawel yang nggak diperhitungkan dan dianggap hama kacangan oleh banyak orang yang berpikiran lebih maju dan menentukan bergerak

Marilah menjalankan sebuah petuah dari eyang Pram, untuk menjadi adil semenjak dalam pikiran. Kita sebagai perempuan kan selalu memperjuangkan kebebasan menentukan dan berpendapat. Tidak mau dibatasi, hanya alasannya yaitu dirinya perempuan, kemudian hanya boleh memasak dan dihentikan suka otomotif, misalnya. Begitu juga laki-laki. Kalau juga punya kulit dan mau merawat diri, kenapa tidak? Tidak perlu diejek begini dan begitu, wong tidak ada yang dirugikan. Itu sepenuhnya hak mereka. Dan kau hanya sepatu flat yang nggak ada hak.

Nggak suka ya nggak usah dilihat. Nggak sengaja lihat dan tetep nggak suka ya mari bersikap sopan dan tutup mulut. If you don't have something nice to say, don't say anything at all. Begitu kata bapak sayatu. Coba misal saya nggak suka sama muka kamu, kemudian saya komentar, "MBOK MUKA KAMU DITUTUPI KRESEK SAJA. JELEK BEGITU SAYA NGGAK SUKA!" Kamu tersinggung, kan? Akan lebih baik saya diem, kan?

Mengingat kondisi ketika ini, yang ternyata blog saya punya teman-teman gres berjenis kelamin laki-laki, saya jadi merasa perlu merubah judul tema blog ini. Bukan "blog dengan tema kecantikan". Tapi "blog dengan tema skincare dan makeup". Skincare dan makeup itu universal, siapa saja boleh menggunakan dan tertarik kokSoalnya mau saya namai "blog dengan tema kecantikan dan ketamvvanan" kok wagu.

Sudah begitu saja dulu. Saya mau mandi dulu dan kemudian skincare-an pakai skincare saya yang mahal-mahal itu.

----------------------------------------

Oh iya, saya mau minta tolong nih ke teman-teman. Akun instagram saya @sekararumw di-nonaktifkan oleh instagram, alasannya yaitu saya dianggap menyamar sebagai orang lain (ini terang kesalahan sistem). Satu saja bunyi dari teman-teman akan sangat membantu saya.

Caranya:

Setting > report a problem > send feedback

atau jikalau kau menggunakan bahasa Indoneisa:

pengaturan > laporkan dilema > Masukan Umum


Nanti teman-teman akan masuk ke sebuah form masukan untuk Instagram. Nah jangan bingung. Minta saja baik-baik kepada si Oom Instagram ya. Jangan marah-marah mintanya. Nanti si Oom makin ilfeel sama saya :(.

Contoh:
"Dear Intagram Team, kindly need your assistance to reactivate account @sekararumw. This account has been disabled due to system error since I believe this account do not do any regulation violation and please be informed that this account is managed by her self as the real account owner. Thank you."  


Lalu kirimkan. Atau jikalau mau ya, kata-katanya tidak usahlah persis ibarat itu. Itu hanya contoh. Begitu.

Dan sementara akun saya yang @sekararumw masih belum dikembalikan, saya menggunakan second akun saya @RacunWarnaWarni. Mohon difollow ya. Kita sanggup ngomongin wacana skincare dan makeup di sana sementara instagram saya belum kembali.

Terima kasih banyak #KecupSatuSatu.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar