[Review] Mamutta Essential Skincare
Kayak yang udah saya bilang, saya memang lagi maniak banget sama skincare. Dan saya lagi suka coba-coba skincare, terutama basic skincare. Soalnya saya memang semacam terobsesi pengen dapet basic skincare yang bener-bener cocok untuk kulit saya yang jenisnya normal to dry ini. Nah, bulan lalu, saya nyobain Mamutta. Ini skincare lokal yang konsepnya menarik banget. Dia itu paraben free, sulfate free, fragrance free, dan colorant free. Sudah terdaftar di BPOM juga.
Mamutta Essential Package ini tiba dalam sebuah box bagus warna hijau putih. Awalnya pas nerima, saya bertanya-tanya: "wah Mamutta ini salah kirim apa ya? Kan saya mau Essential Pack yang harusnya isinya dua. Kok cuma satu?!" Ternyata Essential Pack ini dikemas dalam satu box tersebut. Kaprikornus satu box itu berisi Mamutta Essential Skin Lightening Anti-Aging Cream dan Mamutta Translucent Soap. Unik ya kemasannya? Buat yang gres mau mengamalkan basic CTMP, jika beli Mamutta Essential Package ini, jangan lupa ditambah dengan first cleanser, hydrating toner, dan sunscreen ya.
Nah, kali ini saya akan lebih me-review Mamutta Essential Cream-nya, Transparant Soap akan saya bahas sekilas saja. Mengapa? Ya silahkan disimak ya. Nanti saya kasih tahu alasannya :D. Untuk informasi, kulit saya jenisnya normal to dry, dan saya sudah pakai Mamutta Cream ini selama satu bulan. Untuk Transparent Soap, saya juga sudah coba satu bulan, tapi nggak full. On-off gitu, dengan alasan yang akan saya jabarkan dibawah nanti.
Mamutta Essential
Skin Lightening Anti-Aging Cream
Sekilas melihat namanya yang mencantumkan "Skin Lightening Anti-Aging" tuh kayak ambisius banget ya? Udah lightening, anti aging pula. Apa iya beneran krim ini bisa bekerja sebagai pencerah dan anti-aging? Untuk itu, kita perlu lihat dulu ingredient-nya (silahkan lihat foto di atas ya).
Bisa dilihat, krim ini mengandung Grapefruit Extract, Niacinamide, Ethyl Asorbic Acid, Goji Berry, Acetyl Glycyl Beta-Alanine, Morus Alba (White Mulberry) Leaf Extract, dan Licorice Extract, yang memang terbukti bisa mencerahkan kulit. Dari ketiga materi pencerah tersebut, yang sedang terkenal dan naik daun yakni Vitamin C (Grapefruit Extract dan Ethyl Asorbic Acid) dan Niacinamide.
Pasti sudah pada paham lah ya, khasiat Vitamin C untuk mencerahkan kulit dan sebagai antioksidan? Sedangkan Niacinamide sendiri memang terkenal banget dikalangan skincare enthusiast, sebab kemampuannya untuk mencerahkan kulit, mencegah flek, dan juga mengontrol kelebihan minyak, sekaligus juga meminimalisir garis halus dan kerutan. Smart ingredient banget kan? Nggak heran populer. Kayak saya. Populer. Walau saya nggak smart-smart amat sih. Begitu.
Dulu banyak artikel menyampaikan jika penggunaan Niacinamide dihentikan digabung dengan Vitamin C, sebab akan menghasilkan Nicotinic Acid yang berbahaya. Tapi hasil riset terbaru menyatakan jika klaim tersebut cuma valid untuk kondisi percobaan di lab, dengan suhu yang sangat tinggi, dan akan sulit terjadi dalam temperatur normal. Intinya sih, nggak papa kok pakai Niacinamide dan Vitamin C bersamaan. Dengan formulasi yang tepat, kedua materi tersebut malah akan bekerja dengan optimal untuk kulit. Lagipula tehnologi skincare zaman kini kan sudah sangat maju ya.
Sebagai fungsi anti-aging, selain mengandalkan Niacinamide dan Goji Berry, krim ini juga menambahkan Tocopherol (atau vitamin E) di dalamnya. Semua kandungan aktif yang saya bahas di atas ada di urutan teratas dalam ingredient list. Kaprikornus ini serius ya, bukan sekedar komplemen sedikit materi supaya bisa diklaim mengandung anu begitu :D.
Dulu banyak artikel menyampaikan jika penggunaan Niacinamide dihentikan digabung dengan Vitamin C, sebab akan menghasilkan Nicotinic Acid yang berbahaya. Tapi hasil riset terbaru menyatakan jika klaim tersebut cuma valid untuk kondisi percobaan di lab, dengan suhu yang sangat tinggi, dan akan sulit terjadi dalam temperatur normal. Intinya sih, nggak papa kok pakai Niacinamide dan Vitamin C bersamaan. Dengan formulasi yang tepat, kedua materi tersebut malah akan bekerja dengan optimal untuk kulit. Lagipula tehnologi skincare zaman kini kan sudah sangat maju ya.
Sebagai fungsi anti-aging, selain mengandalkan Niacinamide dan Goji Berry, krim ini juga menambahkan Tocopherol (atau vitamin E) di dalamnya. Semua kandungan aktif yang saya bahas di atas ada di urutan teratas dalam ingredient list. Kaprikornus ini serius ya, bukan sekedar komplemen sedikit materi supaya bisa diklaim mengandung anu begitu :D.
Tapi produk ini belum silicon free. Di jajaran belakang ingredient-nya terdapat Dimethicone. Dimethicone ini berfungsi sebagai emolient dan oclusive. Emolient maksudnya ia "mengisi" rongga-rongga kulit sehingga bikin permukaan kulit jadi halus (makanya sering ada di produk face primer), jika oclusive untuk mencegah air/ hidrasi menguap keluar sehingga kulit nggak mudah dehidrasi. Demethicone umum ada di produk-produk krim atau sleeping mask, sebab ya itu, sifatnya oclusive, mengunci hidrasi dari skincare-skincare yang sudah kita aplikasikan sebelumnya.
Kandungan Dimethicone di krim ini ada di urutan ingredient terbelakang, jadi nggak perlu terlalu dikhawatirkan yah. Lagi pula, krim ini juga mengandung Licorice Extract, yang selain membantu mencerahkan kulit, juga membantu memerangi jerawat. Khawatirlah saja kepada tingkat keimanan dan kehidupan di alam abadi nanti ya, bunda-bunda solehah. Amin.
Oh iya, krim ini bisa digunakan pagi dan malam hari. Saya sih suka krim ibarat ini, sebab ringkas jika dibawa traveling, nggak perlu bawa day cream dan night cream terpisah.
Secara ingredient dan konsepnya, saya sih udah manteb suka banget sama krim ini. Kandungan materi aktifnya ada di deret pertama ingredient list, terus juga nggak mengandung bahan-bahan yang nggak penting buat kulit ibarat paraben, pewangi, pewarna, dan sulfate.
Kalau untuk tekstur, krim ini tipikal krim yang ringan dan mudah meresap, tapi masih meninggalkan layer kelembapan gitu. Kaprikornus nggak ninggalin sensasi matte. Krim ini nggak bisa digunakan dengan cara biasa saya pakai krim, yaitu dengan cara dicolek kemudian diusap-usapkan ke kedua telapak tangan, kemudian ditepuk-tepukkan ke wajah. Kaprikornus saya pakai dengan cara dioleskan eksklusif ke dahi, pipi, hidung dan dagu, kemudian diratakan.
Karena kulit saya jenisnya normal to dry, secara selera, saya sebetulnya lebih suka tekstur krim yang lebih thick kalau malam. Kaprikornus buat saya, krim ini terlalu ringan jika untuk pemakaian malam hari. Tapi jangan khawatir, percobaan sebulan ini saya pakai krim ini pagi dan malam kok. Kalau malam, saya layer lagi dengan face oil atau sleeping mask.
Tapi jika untuk siang, saya suka banget. Krim ini meninggalkan kesan kulit berair yang pas, nggak terlalu becek, dan kulit juga kelihatan lebih halus dan pori-pori nge-blur. Kaprikornus lezat banget digunakan sebelum bedak atau foundation.
Kira-kira begini penampakan krim ini bila digunakan di muka. Kelihatan glowing dan pori-pori lebih nge-blur. Tapi jika dipegang nggak becek. Pokoknya lezat buat pemakaian pagi/siang hari
Saya jika pakai tuh:
Pagi
facial wash - first essence - hydrating toner - serum - Mamutta Essential Cream - sunscreen
Malam
milk cleanser - facial wash - first essence - hydrating toner - serum - sheet mask - Mamutta Essential Cream - sleeping mask/ facial oil
Begitu.
Kesimpulan saya sesudah satu bulan pemakaian:
- Kulit memang terlihat lebih cerah. Saya udah nggak pernah ngalamin kulit kelihatan kumus-kumus jika bangkit tidur. Tapi ini dibarengi dengan pemakaian skincare lain juga ibarat yang saya sebutkan di atas.
- Mampu nge-lock hidrasi dengan baik. Kaprikornus kulit saya nggak ngalamin ngelopek-ngelopek sebab kekurangan cairan tubuh begitu.
- Nggak perih jika digunakan di area-area sensitif ibarat di sekitaran mata.
- Nggak ada aromanya.
- Agak boros yes, sebab teksturnya yang cepat meresap ini jadi saya pakainya cenderung lebih banyak dari krim-krim saya yang biasanya.
- Jerawat dan komedo? Saya nggak jerawatan dan komedoan sebagai jawaban dari pemakaian krim ini. Cuma kemarin pas PMS, memang muncul satu buah infeksi di kening saya. Wajar ya namanya juga lagi mau mens. Kaprikornus ya krim ini jika di saya nggak bisa mencegah infeksi bulanan, tapi nggak bikin jerawatan dan komedoan.
Bagus nggak? Banget! Harganya Rp.105.000/ 10gr, worth banget jika dilihat dari ingredient dan khasiatnya.
Mamutta Translucent Soap
Mamutta Tranlucent Soap ini yakni sabun untuk wajah yang berbentuk batang. Sama ibarat krimnya, ingredient sabun ini juga sebenernya bikin jatuh cinta. Kaprikornus initu sabun yang beneran sabun gitu loh, yang merupakan saponifikasi dari oil-oil-an. Sabun ini sulfate free, tidak mengandung detergen ibarat SLS dan SLES. Dan kandungannya memang terdiri dari banyak sekali macam oil yang menutrisi kulit dan terdeteksi sebagai bahan-bahan yang god for dry skin.
Ada kandungan tea tree oil sebagai anti infeksi dan citric acid sebagai anti-aging, tapi keduanya termasuk dalam daftar terbawah ingredient. Terus ia selain sulfate free juga paraben free, silicon free, dan UE allergen free. Namun sabun ini masih mengandung alcohol denat, tapi letaknya ada dalam daftar terbawah ingredient list, jadi logikanya ya jumlahnya sedikit sekali.
Sabun ini busanya sedikiittt sekali dan kecil-kecil. Bukan tipe busa yang munthuk-munthuk begitu. Pokoknya sewajarnya sabun tanpa kandungan sulfate. Untuk level pH, saya nggak tau sebab nggak ada keterangan mengenai itu dan saya juga belum punya pH meter. Tapi di ingredient list terdapat beberapa kandungan yang berfungsi sebagai pH adjuster. Dan yang jelas, saat digunakan di wajah, rasanya pas gitu. Wajah berasa bersihnya, tapi nggak kerasa kering dan ketarik-tarik. Kemampuannya menghilangkan minyak dan residu first cleanser saya juga bagus kok. Terus nggak bikin kulit saya breakout juga. Intinya saya nggak ada dilema dengan sabun ini.
Tapi ya saya anaknya suka cari dilema mon maap. Saya nggak bisa full review sabun ini, soalnya saya on-off dan agak jarang pakainya. Alasannya, saya kan masih nomaden karena rumah saya belum jadi. Pindah-pindah tidur ibarat bukan perempuan baik-baik begitu. Kaprikornus ya agak repot jika bawa-bawa sabun batang begini. Lebih simpel bawa facial wash kemasan tube. Makanya saya juarang pakai. Cuma bisa kasih first impression aja.
Tapi jika kau tipe bunda-bunda yang mapan, menetap dan tidak suka cari masalah, bolehlah coba sabun beneran ini. Kecuali bentuk batangnya yang bikin saya nggak sreg, sebetulnya sabun ini bagus kok. Sulfate free pula! Harganya Rp.50.000/ 60 gr saja. Dan sabun ini bakalan abadi sebab ia itu keras, nggak blenyek-blenyek gitu.
Kalau tertarik mencoba, saran saya sih beli Mamutta Essential Package kayak punya saya ini aja. Karena jatuhnya jadi lebih murah ketimbang beli ngecer satu-satu. Mayan lho bund, susuknya bisa buat komplemen berfoya-foya sama geng arisan begitu.
Mamutta Essential Package ini bisa didapatkan dengan harga Rp.135.000,-. Belinya di:
Shopee: MamuttaOficial
Tokopedia: MamuttaOfficial
Instagram: @mamuttamamutta
Facebook: mamuttamamutta
Sedih akutu bund, promote akun lain padahal akunku sendiri masih ditenggelamkan instagram. Follow juga instagram gres saya ya. Dijamin unfaedah: @racunwarnawarni.