Skip to main content

Tahun Pertama Hijrah - Pembangunan Masjid

بسم الله الرحمن الرحيم


Bagian 3-1
Tahun Pertama Hijrah - Pembangunan Masjid

Selanjutnya Rasulullah SAW mulai merencanakan pembangunan Masjid di daerah bekas mendekamnya unta milik beliau, yaitu di depan perkampungan Bani Najjar. Tempat tersebut sebelumnya merupakan daerah penjemuran kurma milik dua anak pria yatim di bawah pemeliharaan As'ad bin Zararah. Rasulullah SAW memanggil dua anak yatim itu dan memperlihatkan harga daerah penjemuran tersebut untuk dibangun Masjid, kedua anak itu berkata "Tidak, bahkan kami akan menghibahkannya kepada engkau wahai Rasulullah". Rasulullah enggan mendapatkan hibahnya, dia tetap ingin membeli dari anak yatim itu sampai risikonya dia berhasil membelinya.

Pada daerah tersebut terdapat beberapa kuburan kaum musyrikin dan beberapa lubang galian serta pohon-pohon kurma. Kemudian kuburan-kuburan tersebut digali dan dipindahkan, lobang-lobangnya diratakan dan pepohonan kurmanya ditebang. Selanjutnya Rasulullah memerintahkan untuk menciptakan kerikil bata kemudian dimulailah pembangunan masjid tersebut. Mereka menciptakan kedua tiang penopang pintunya dari kerikil dan atapnya dari pelapah daun kurma, sedangkan tiang-tiangnya dibentuk dari batang pohon kurma. Tinggi temboknya hanya sedikit lebih kalau diukur dengan orang yang tegak berdiri.

Dalam pembangunan masjid ini, Rasulullah SAW ikut eksklusif dalam pengerjaannya semoga kaum muslimin semangat dalam bekerjanya. Sambil bekerja mereka mengumandangkan syai'r dan Rasul pun ikut bersya'ir bersama mereka :

اللهم لاخير الا خيرالاخرة
فارحم الانصار والمهاجره

Yaa Allah, tiada kebaikan melainkan kebaikan akhirat
Maka berikanlah rahmat kepada kaum Anshar dan muhajirin

Arah kiblat ditempatkan di sebelah kiri masjid yang menghadap ke arah Baitul Maqdis. Dan masjid itu memiliki tiga pintu, tanahnya diberi batu-batu kecil alasannya ialah kalau hujan turun tanahnya becek, maka Rasul memerintahkan semoga tanahnya dilapisi kerikil. Masjid tersebut tidak diberi hiasan apapun, tidak ada permadani dan tikarnya. Kemudian Rasulullah SAW membangun dua kamar di sebelah masjid, satu untuk Saudah binti Zam'ah dan satunya untuk 'Aisyah, alasannya ialah pada ketika itu Rasul hanya memiliki dua isteri (Saudah dan 'Aisyah). Kedua kamar tersebut bersebelahan dan melekat pada tembok bangunan masjid. Lalu dibangun lagi kamar-kamar yang lainnya manakala ada isteri lagi.

Sumber https://www.alkaukabiyah.com/
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar