Skip to main content

Adab Murid Terhadap Guru

بسم الله الرحمن الرحيم
ala berkata dalam kitabnya Bidayatul Hidayah  ADAB MURID TERHADAP GURU
Imam Al-Ghazali Rahimahullahu Ta'ala berkata dalam kitabnya Bidayatul Hidayah : "Jika engkau seorang murid, maka etika terhadap guru :

1. Dahulukan penghormatan dan ucapan salam kepadanya. Di dalam syarah kitabnya "Maraqi Al-'Ubudiyyah" dijelaskan bahwa seorang murid harus meminta izin sebelum masuk. Artinya bila seorang murid akan masuk ke dalam ruangan majlis ilmu ataupun kelas, maka awali dengan penghormatan dan salam serta meminta izin untuk masuk terlebih dahulu (jangan masuk sebelum meminta izin).

2. Jangan banyak bicara di hadapannya. Hal yang kadang terjadi ketika guru mengajar di dalam kelas, terkadang suka ada murid ngobrol sama temannya, bersenda gurau, maka ini dilarang alasannya yaitu tidak sopan. Bagaimana mungkin seorang murid sanggup mendapat ilmu yang bermanfa'at bila ia sendiri tidak menghormati dan menghargai gurunya.

3. Tidak boleh berbicara sebelum guru bertanya.

4. Tidak bertanya sesuatu sebelum meminta izin terlebih dahulu kepada guru.

5. Tidak boleh menyampaikan sesuatu yang menentang pendapat guru dengan menukil pendapat yang lain.

6. Tidak boleh mengisyaratkan sesuatu yang berbeda kepada guru perihal pendapat sehingga engkau merasa lebih tahu daripada guru. Hal ini merusak etika terhadap guru yang menjadikan kurangnya keberkahan.

7. Tidak boleh bermusyawarah dengan seseorang dan tersenyum ketika di hadapannya.

8. Tidak boleh menoleh ke kiri dan ke kanan ketika hadapannya, akan tetapi engkau harus menundukkan pandangan, bersikap hening dan penuh etika ibarat di dalam shalat.

9. Tidak boleh banyak bertanya dikala guru sedang lelah atau susah.

10. Jika guru berdiri, maka berdirilah sebagai penghormatan terhadap guru.

11. Jangan ikuti guru ketika bangun dengan berbicara dan bertanya kepadanya.

12. Jangan bertanya ketika guru sedang di jalan, tapi tunggulah hingga guru hingga di rumah atau di kawasan duduknya.

13. Jangan berburuk sangka kepada guru alasannya yaitu tindakannya yang engkau anggap munkar secara lahir, alasannya yaitu guru lebih tahu rahasia-rahasia dari tindakannya itu.

Ingatlah dongeng Nabi Musa ketika mencar ilmu kepada Nabi Khidir as. Nabi Musa melihat perbuatan Nabi Khidir yang membocorkan bahtera orang miskin yang berdasarkan pandangan lahir Nabi Musa yaitu suatu kesalahan, padahal tujuan Nabi Khidir melubangi bahtera tersebut semoga selamat dari rampasan raja yang jahat.

Kisah di atas dijelaskan dalam surat Al-Kahfi ayat 71 yang artinya : "Maka berjalanlah keduanya, hingga tatkala keduanya menaiki bahtera kemudian Khidir melobanginya. Musa berkata : "Mengapa kau melobangi bahtera itu kesudahannya kau menenggelamkan penumpangnya?, bergotong-royong kau telah berbuat sesuatu kesalahan yang besar"

Dalam surat Al-Kahfi ayat 79 yang artinya : "Adapun bahtera itu yaitu kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut, dan saya bertujuan merusakkan bahtera itu alasannya yaitu di hadapan mereka ada seorang raja yang merampas tiap-tiap perahu.

Sumber https://www.alkaukabiyah.com/
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar