Skip to main content

Membangun Desa Dengan Desa Wisata



Desa wisata merupakan salah satu bentuk perjuangan yang ketika ini menjadi primadona warga desa. Faktanya, hanya dalam beberapa tahun saja perkembangan wisata desa dan desa wisata, sungguh luar biasa. Siapakah bahwasanya yang beraksi sampai membuat lompatan besar ini, salah satunya warga pelaku desa wisata. Apa itu desa wisata?

Desa wisata merupakan salah satu bentuk perjuangan yang ketika ini menjadi primadona warga desa Membangun Desa dengan Desa Wisata
 
Desa wisata yaitu suatu bentuk integrasi antara atraksi, kemudahan dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku.
Kementerian Pariwisata bekerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi serta Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah untuk membuatkan desa yang mempunyai potensi pariwisata.

Setiap desa tentu mempunyai potensi ekonomi yang sanggup dikembangkan dan dibangun. Pariwisata jadi potensi desa, selain pertanian atau perikanan dan lainnya. Terdapat beberapa hal pendekatan yang perlu diperhatikan untuk membuatkan desa wisata.

Pada pendekatan ini diharapkan beberapa kriteria yaitu :

  1. Atraksi wisata; yaitu semua yang meliputi alam, budaya dan hasil ciptaan manusia. Atraksi yang dipilih yaitu yang paling menarik dan atraktif di desa.
  2. Jarak Tempuh; yaitu jarak tempuh dari daerah wisata terutama tempat tinggal wisatawan dan juga jarak tempuh dari ibukota provinsi dan jarak dari ibukota kabupaten.
  3. Besaran Desa; menyangkut masalah-masalah jumlah rumah, jumlah penduduk, karakteristik dan luas wilayah desa. Kriteria ini berkaitan dengan daya dukung kepariwisataan pada suatu desa.
  4. Sistem Kepercayaan dan kemasyarakatan; merupakan aspek penting mengingat adanya aturan-aturan yang khusus pada komunitas sebuah desa. Perlu dipertimbangkan yaitu agama yang menjadi dominan dan sistem kemasyarakatan yang ada.
  5. Ketersediaan infrastruktur; meliputi fasilitas dan pelayanan transportasi, fasilitas listrik, air bersih, drainase, telepon dan sebagainya.
Desa Wisata terbukti berperan dalam membuatkan potensi kepariwisataan di desa sekaligus menjadi alat pemberdaya penguasaan kemampuan kepariwisataan desa. Fakta di lapangan, pariwisata merupakan bentuk perjuangan yang mempunyai kemampuan meningkatkan potensi ekonomi desa dengan lingkup yang sangat luas. Desa wisata membuka banyak peluang kerja, peluang ekonomi dan karenanya menjadi sebuah pilihan yang menarik mengentaskan kemiskinan di desa-desa yang mempunyai potensi membuatkan wisatanya.

Baca Juga: Desa Wisata Untuk Makrab

Hal ini terlihat menurut dari adanya pengembangan desa wisata di desa Purwoharjo, Samigaluh, Kulon Progo, Yogyakarta, yaitu desa wisata Tinalah atau sering disebut Dewi Tinalah. Awal mula berdiri dari dana pengembangan PNPM Pariwisata. Berdiri pada tahun 2013.  Konsep Dewi Tinalah adalam desa wisata dengan berbasis pada alam dan budaya. Pengembangan ini berdapak pada keterlibatan pribadi masyarakat desa sekitar. Keterlibatan ini berupa menjadi pengurus dan partisipasi masyarakat dalam mendukung desa wisata. Dengan adanya paket wisata di Dewi Tinalah memperlihatkan dapak positif dari segi ekonomi, masyarakat ikut terlibat dalam pelaksanaan paket tersebut menyerupai menjadi pemandu wisata, dan tim kuliner. Hal ini tentu menuntut masyarakat untuk berguru terkait dengan pelayanan wisata, sehingga dari sini masyarakat juga banyak berguru dan mengidentifikasi untuk membuatkan Dewi Tinalah.

Paket wisata yang ada di desa wisata Tinalah yaitu paket camping Jogja seru, paket outbound Jogja Istimewa, paket makrab Jogja, paket gathering Jogja, paket masakan kas desa, paket river tubing Tinalah, penginapan, dll. 

Desa wisata merupakan salah satu bentuk perjuangan yang ketika ini menjadi primadona warga desa Membangun Desa dengan Desa Wisata

Dari segi lingkungan, dengan adanya desa wisata, masyarakat juga melai menerapkan sadar lingkungan dengan menjaga lingkungan tetap higienis dan nyaman. Masyarakat juga banyak berguru mengenai konsep Sapta Pesona. Selain memastikan kondisi lingkungan bersih, masyarakat jug memastikan bahwa lingkungan wisata tersebut kondusif dan sejuk. Hal ini diterapkan dengan mengadakan pemantauan setiap ada aktivitas di Dewi Tinalah.

Baca Juga: Serunya Outbound di Desa Wisata

Selain itu, tugas desa wisata juga membantu para ibu-ibu didesa membuatkan keterampilan dalam membuat kemasan buah tangan untuk mendukung aktivitas di desa wisata. Hal ini dilakukan dengan membuat beberapa training mengenai produk-produk olahan yang bahan-bahannya berasal dari desa wisata Tinalah. Prakteknya, ibu-ibu membuat produk olahan menyerupai Jahe Merah Muresko, kripik pegagan, slondok, wingko Tinalah, dan beberapa olehan lainnya yang terbuat dari singkong.

Hal ini tentu mendorong masyarakat untuk terus kreatif dalam membuatkan sektor pariwisata dengan desa wisata. Harapannya dengan pengembangan desa wisata ini menimbulkan perekonomian yang lebih mandiri. Masyarakat setempat bisa memperoleh manfaat dari pengembangan desa wisata Tinalah. Masyarakat nantinya sanggup mendapat pekerjaan dari desa wisata tanpa harus keluar daerah atau ke kota-kota. Ini mendorong pengembangan sektor perekonomian secara nyata, dari desa untuk Indonesia. (GF)

Baca Juga: Potensi Desa Wisata untuk Lokasi Camping 





Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar