Skip to main content

Musabaqoh Final Sanah 1440 H/2019 M, Ponpes Al-Hikamussalafiyah Cipulus


Musabaqoh Akhir Sanah (Musanah) 1440 H/2019 M, merupakan bab dari Agenda Tahunan di Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyah, Cipulus.

Dari jumlah santri/at yang sekitar 4000 orang, semuanya turut berpartisipasi untuk terselangara dan lancarnya program ini. Sudah menjadi Legenda bahwa ada 4 Kafilah yang mewakili wilayahnya masing-masing, yaitu:

 merupakan bab dari Agenda Tahunan di Pondok Pesantren Al Musabaqoh Akhir Sanah 1440 H/2019 M, Ponpes Al-Hikamussalafiyah Cipulus


1. Salap (Santri Asal Purwakarta), sebagai tuan rumah, walau dilihat dari kuantitas SDMnya tidak sebanyak kafilah lain.
2. Iksas (Ikatan Santri Asal Subang), siapa yang tidak kenal ikasas, walau SDMnya hampir sama dengan Salap tapi daya juangnya luar biasa, Subanh Motekar.
3. Hisjab (Himpunan Santri JaBoDeTaBek), Ya, Hisjab merupakan satu-satunya kafilah yang diisi oleh SDM dari banyak sekali macam Daerah, dan bila dibandingkan dengan Salap, Hisjab kini mempunyai SDM yang lebih banyak.
4. Hispika (Himpunan Santri dan Pelajar Islam Karawang). Yang satu ini dengan kuantitas terbanyak. Munkin bisa saja nanti dibagi benjadi 2 blok, mengingat akan semakin banyaknya santri asal Karawang.

 merupakan bab dari Agenda Tahunan di Pondok Pesantren Al Musabaqoh Akhir Sanah 1440 H/2019 M, Ponpes Al-Hikamussalafiyah Cipulus


Itulah nama-nama Kafilah yang mewakili wilayahnya masing-masing. Jika dilihat dari history dulu, pekan perlombaan musabaqoh ini di adakan di bulan Muharram, namun alasannya ialah pergeseran bulan hijriyyah lebih cepat dibandingkan masehi, dan pelajaran pesantren yang dikajinya pun belum hingga ada sasaran layak mengadakan perlombaan, dialihkanlah ke bulan rajab, dengan tujuan biar para santri bisa lebih matang dibidang pelajaran yang dikaji di majlisnya masing-masing. Karena tujuan dari musabaqoh ini bukan hanya untuk unjuk gigi semata.

Pada dasarnya, diagendakan program MUSANAH ini disamping biar para santri lebih ulet lagi untuk belajar, tapi sebagai barometer sudah hingga mana kemampuannya menyerap ilmu-ilmu yang telah mereka kaji. Karena untuk meningkatkan kualitas kita perlu melihat hingga mana batas yang telah kita bisa.

Baca juga => Kafir atau Nonmuslim ???

Harapan besar dari diselenggarakannnya program ini, para santri termotivasi dalam belajar, alasannya ialah berguru ialah kiprah kita, sebagai penerus bangsa Indonesia tercinta.

Sumber https://abdulkodiralhamdani.blogspot.com/
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar