Skip to main content

Google Menghapus 22 Aplikasi Android Berbahaya Yang Dapat Sedot Daya Baterai


Google Menghapus 22 Aplikasi Android Berbahaya yang Bisa Sedot Daya Baterai

Belum usang ini para peneliti keamanan telah menemukan sekumpulan aplikasi pada Android yang berkemampuan untuk 'memaksa' para pengguna untuk mengeklik iklan.

Dahsyatnya, secara bersamaan 22 aplikasi yang berbahaya tersebut telah diunduh dari Google Play Store lebih dari 2 juta kali oleh pengguna.

Malware yang tersimpan di dalam aplikasi tersebut juga mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perangkat Android, dan akan aktif secara terus-menerus di background sehingga pada risikonya akan menguras daya baterai smartphone.

Berdasarkan laporan yang telah dirangkum oleh salah satu perusahaan antivirus Sophos, pada Sabtu (8/12/2018), 22 aplikasi Android tersebut berisikan malware yang mereka sebut "Andr/ Clickr-ad."

Seperti yang dirilis oleh banyak sekali pengembang kecil, Perusahaan Sophos mengatakan, Google telah menghapus seluruh aplikasi yang disebutkan berasal dari Play Store pada selesai bulan November 2018.
Muncul di iOS Juga

Sparkle Flashlight, merupakan salah satu aplikasi yang masuk ke dalam daftar 22 aplikasi berbahaya itu ternyata telah diunduh lebih dari satu juta kali oleh pengguna.

Selain di Android, Sophos menemukan pula beberapa aplikasi berbahaya yang serupa nangkring di iOS besutan dari pengembang yang sama namun aplikasi tersebut tidak mengandung arahan berbahaya atau malware.

Untuk anda yang ingin tau aplikasi apa sajakah yang terdapat malware di dalamnya bisa mengecek daftarnya di bawah ini.


 (Doc: Sophos)
Google Tendang 13 Gim Jahat di Play Store

Pihak Google telah menghapus 13 gim dari Google Play Store sesudah seorang peneliti keamanan ESET, Lukas Stefanko, menemukan adanya sejumlah aplikasi yang telah memasang malware di perangkat Android. Stefanko pun mengungkapkan perihal isu keamanan tersebut melalui  akun Twitter.

Seperti yang dilansir dari laman Phone Arena pada Jumat (23/11/2018), 13 aplikasi abal-abal tersebut telah diunduh lebih dari 580 ribu kali. Bahkan, dua di antara aplikasi tersebut cukup populer.

Para pengguna yang menjadi korban berpikiran kalau gim yang mereka unduh merupakan gim loading car dan truck driving. Namun sejauh ini belum diketahui niscaya tujuan dari malware tersebut.

Malware tersebut diketahui mempunyai "akses penuh" ke dalam trafik jaringan ponsel maupun tablet Android. Hal ini bisa menciptakan malware tersebut sanggup mencuri diam-diam langsung dari perangkat Android pengguna.

Diketahui belasan gim palsu tersebut ternyata berasal dari developer yang sama yaitu Luiz O Pinto. Stefanko kemudian berhasil melacak domain yang telah membuatkan malware tersebut, dan hasilnya mengarah kepada seorang developer di Istanbul yang berjulukan Mert Ozet. 
Namun sejauh ini Mert Ozet belum menunjukkan respons atas temuan ini.

Pihak Google cukup sering membersihkan Play Store dari banyak sekali aplikasi yang berbahaya. Pada tahun kemudian saja, perusahaan telah menghapus 700 ribu aplikasi yang berbahaya.

Mengingat penjahat cyber berilmu balig cukup akal ini selalu memanfaatkan banyak sekali peluang guna melancarkan aksinya, termasuk juga dengan melalui aplikasi, maka dari itulah disarankan bagi pengguna sebaiknya untuk lebih berhati-hati. Pengguna sebaiknya harus lebih waspada, terutama terhadap banyak sekali aplikasi yang berasal dari developer yang tidak dikenal.

Peneliti: Ada 3,2 Juta Aplikasi Jahat di Android



Aplikasi yang kemudian menyamar sebagai malware di Play Store bahwasanya bukanlah gosip baru. Sedikitnya, ada 3,2 juta aplikasi jahat telah ditemukan di platform Android sampai selesai kuartal ketiga 2018. Informasi ini menurut pada riset yang telah dipublikasikan oleh tim peneliti dari G Data.

Jumlah aplikasi jahat yang ditemukan di Play Store meningkat sebesar 40 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

"Kejahatan cyber terus meningkat dan sekarang lebih fokus ke perangkat mobile, terutama bagi yang memakai OS Android," ungkap G Data dalam laporannya.

Alasan bagi para penjahat siber acapkali menyerang perangkat Android alasannya yaitu popularitasnya sebagai OS yang paling banyak dipakai pada perangkat smartphone di dunia.

Selain itu G Data juga menyebut, rata-rata sekitar 11.700 sampel malware Android telah ditemukan setiap harinya. Hal ini mengakibatkan tingkat ancaman untuk platform Android meningkat begitu tajam.

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar